Ratusan mobil Mitsubishi Pajero yang turun ke kawasan konservasi lautan pasir di Gunung Bromo membuat geram pencinta alam. Mereka menegaskan, apa yang dilakukan komunitas Pajero itu menyalahi ketentuan.
Peristiwa itu terjadi pada Kamis lalu (18/8). Tak hanya itu, para pengendara Pajero ini juga menggelar pesta besar-besaran di area kaki Gunung Widodaren.
Berikut fakta-fakta yang dihimpun detikJatim:
Videonya Sempat Viral
Kondisi ini memantik reaksi komunitas pencinta alam Forum Sahabat Gunung. Detik-detik saat mobil-mobil Pajero diminta segera meninggalkan kawasan lautan pasir pun terekam video dan viral.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ratusan Pajero itu masuk ke lautan Pasir dari Tosari pada tanggal 18 Agustus pukul 01.00 WIB. Kami menyayangkan. Kondisinya teman-teman Pajero ini menyalahi aturan yang sudah dikeluarkan oleh BB TNBTS," kata Humas Forum Sahabat Gunung Muhammad Anshori kepada detikJatim, Jumat (19/8).
Izin Cuma 20 Kendaraan, yang Hadir Ternyata 300 Mobil
Menurut Ansori, ratusan Pajero itu merupakan milik anggota Komunitas Pajero Bersatu Indonesia. Mereka melanggar Surat Izin Memasuki Kawasan Konservasi (Simaksi) yang mereka ajukan sendiri.
"Simaksi-nya terdata 20 kendaraan dengan 40 orang. Tapi yang terjadi di lapangan ada sekitar 300 unit kendaraan yang turun ke lautan pasir. Mereka juga mendirikan panggung besar ada party yang sebenarnya tidak diketahui pihak TNBTS. Kecolongan juga TNBTS. Kami juga kecolongan," tambah Ansori.
Pencinta Alam Minta Mereka Tinggalkan Bromo
Pada siang hari, Ansori mendatangi komunitas itu ke lautan pasir. Mereka meminta agar aturan TNBTS dipatuhi.
"Yang kami tekankan dan kritisi adalah penyalahgunaan Simaksi. Karena itu siang hari sekira pukul 13.00 WIB kami mencoba mendatangi dan mengingatkan apa yang boleh dilakukan dan nggak boleh dilakukan di kawasan konservasi. Kemudian karena waktu acaranya juga sudah selesai, kami ingatkan mereka waktunya pulang," ujarnya.
Ansori menyadari petugas TNBTS sangat terbatas mengawal kawasan yang luasnya mencapai 25 ribu hektare. Oleh karena itu, pihaknya meminta kesadaran masyarakat dan komunitas agar tidak bertindak semaunya di kawasan konservasi.
"Kami berharap kejadian serupa tidak terulang lagi," pungkasnya.
Penyelenggara acara klaim kantongi izin, di halaman selanjutnya!
TNBTS Langsung Klarifikasi ke Penyelenggara Acara
Terkait kejadian itu, Balai Besar Taman Nasional Bromo-Tengger-Semeru (TNBTS) melakukan sejumlah langkah agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
"Terkait itu, kami sedang melakukan klarifikasi ke panitia pelaksana kegiatan," jelas Humas BB TNBTS Sarif Hidayat, Jumat (19/8/2022).
TNBTS Evaluasi Izin Komunitas Motor ke Bromo
Sarif juga menjelaskan pihaknya juga akan melakukan evaluasi. Moratorium pemberian izin memasuki kawasan bagi komunitas kendaraan bermotor juga tengah dipertimbangkan.
"Sekaligus melakukan evaluasi dan mempertimbangkan moratorium pemberian atau permohonan izin memasuki kawasan untuk komunitas kendaraan bermotor," tandasnya.
Penyelenggara Klaim Sudah Kantongi Izin
Pelaksana kegiatan dari Pajero Indonesia Bersatu (PIB) mengeklaim kegiatan tersebut sudah mendapatkan izin pengelola kawasan yakni TNBTS. Jumlah kendaraan yang turun sudah diketahui semua pihak.
"Dari awal mengajukan izin kami sepakati. Kalau izin tidak keluar apa mungkin kami berani menurunkan kendaraan sebanyak itu? Bahkan sebelum turun (ke lautan pasir) kami kumpul di lapangan Tosari untuk penurunan baksos dan ditempeli stiker masuk lautan pasir. Otomatis jumlah sudah diketahui semua pihak. Kalau melebihi pasti akan ditegur dan disuruh putar balik," kata Dodit C. Nugroho, Kabid Keanggotaan Nasional Pajero Indonesia Bersatu (PIB) kepada detikJatim, Minggu (21/8).
Tujuan Pajero Turun ke Lautan Pasir
Dodit mengatakanm tujuan utama kegiatan PIB saat itu yakni pengibaran bendera untuk memperingati HUT kemerdekaan Republik Indonesia dan bakti sosial. Sasaran bakti sosial yakni warga 8 desa di Kecamatan Tosari.
"Setelah kegiatan, pembersihan sampah dilakukan langsung hari itu juga. Memang butuh waktu membersihkan sampah, tapi hari itu juga sampah kegiatan kami bersihkan," tandas Dodit