Jangan sampai ketinggalan informasi ya, Rek! Dalam sepekan ini, ada sejumlah berita menarik dari Jawa Timur. Informasi ini menyita perhatian dan ramai dibaca masyarakat. Yuk simak apa saja informasi menariknya!
Berita pertama yang menyita perhatian masyarakat yakni soal sosok Farel Prayoga. Bocah kelas 6 SD asal Banyuwangi ini sukses menggoyang Istana Negara saat mendendangkan lagu Ojo Dibandingke dalam Upacara Peringatan HUT RI. Kisah Farel juga membuat haru.
Lalu, kisah miris datang dari Tulungagung. Seorang wanita diperkosa usai dirinya mengalami kecelakaan. Tak lama setelah aksi pemerkosaan, wanita tersebut meninggal dunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selanjutnya, sosok penyanyi lagu Dir Dur Daeng yang viral ternyata bernama Sarino. Pria asal Bangkalan, Madura ini menceritakan kisah suka dukanya hingga tak menyangka lagu yang dinyanyikannya dengan 'asal' ini bisa viral. Simak di sini informasi lengkapnya!
Sukses Goyang Istana, Keluarga Farel Prayoga Ternyata Tak Punya TV
Di balik penampilan Farel Prayoga saat upacara HUT RI ke 77 di Istana Merdeka, ternyata ada kisah haru dari kampung halamannya. Kedua orang tua Farel, Suyoto (43) dan Siti Mujayanah (41) cuma bisa menyaksikan Farel dari layar HP. Ternyata, orang tua Farel tak punya TV. Memang pernah ada TV sebelumnya, tapi sudah rusak karena tersambar petir.
"Televisi kami rusak kena petir. Kami lihat lewat YouTube," kata Suyoto kepada wartawan, Kamis (18/8/2022).
Keluarga yang tinggal di Dusun Sumberejo RT 02 RW 01, Desa Kepundungan, Kecamatan Srono itu tidak menyangka penampilan Farel itu viral.
Setelah melihat siaran langsung via YouTube itu, mereka kembali beraktivitas seperti biasa. Ternyata, kehebohan baru dimulai dari situ. Para tetangga menyebut Farel jadi perbincangan di media sosial.
"Barulah kami lihat di televisi tetangga. Alhamdulillah ternyata semakin dekat saja cita-cita Farel menjadi penyanyi," tambah Siti, ibu Farel.
![]() |
Seperti diketahui, suasana perayaan HUT ke-77 RI di Istana Merdeka semakin semarak dengan penampilan Farel Prayoga. Farel menyanyikan lagu 'Ojo Dibandingke' sampai tamu Istana bergoyang.
Farel langsung berdendang dengan lagu 'Ojo Dibandingke'. Salah satu bagian liriknya kemudian diubah dengan menyebut nama Jokowi. Dendangan lagu Farel ini membuat Ibu
Negara Iriana Jokowi ikut bergoyang. Selain itu, para menteri juga tak ketinggalan ikut bergoyang.
"Ku berharap engkau mengerti, di hati ini hanya ada Pak Jokowi," demikian penggalan lirik yang dinyanyikan Farel.
Akhirnya, Farel pun kembali ke kampung halamannya di Dusun Sumberjo, Desa Kepundungan, Srono, Banyuwangi. Kedatangannya disambut tangis haru campur bangga keluarga dan tetangga. Saat bertemu kedua orang tuanya Farel pun segera memeluk mereka lalu menangis tanpa bisa berkata apa-apa.
Sejak pagi, para tetangga sudah menunggu kepulangan bocah kelas 6 SD Negeri 2 Kepundungan itu. Apalagi kedua orang tuanya Suyoto dan Siti Mujayanah yang tak sabar bertemu Farel yang telah menghibur Presiden Joko Widodo dan semua hadirin peringatan HUT ke-77 RI di Istana Negara.
Agaknya Farel pun tak sabar untuk bisa bertemu orang tuanya. Benar saja, begitu melihat kedua orang tuanya Farel langsung memeluk mereka. Saat memeluk ibunya, Farel pun menangis. Kedua orangtuanya juga turut menyeka air mata sembari memeluk anaknya.
Penyanyi cilik itu terlihat begitu bahagia bisa kembali pulang ke kampung halamannya. Meski kondisi staminanya tak seperti saat menyanyi di depan Presiden Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Farel dengan sabar meladeni para tetangga yang menyapanya.
"Jadi karena prestasi Farel, Pemkab Banyuwangi bakal memberikan Beasiswa penuh," kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani di depan Farel di atas panggung di Pemkab Banyuwangi, Jumat (19/8/2022).
![]() |
Ipuk menyatakan beasiswa itu diberikan sesuai pesan Presiden Joko Widodo kepada Farel agar dirinya tetap sekolah meskipun saat ini sudah tenar sebagai seorang penyanyi. Menurut Ipuk, Pemerintah Daerah Banyuwangi akan memperhatikan dan memfasilitasi pendidikan Farel sampai ke tingkat Perguruan Tinggi.
"Farel akan sekolah sampai SMA dan nanti jika Farel ingin kuliah akan kami fasilitasi juga," tegasnya.
Mendengar mendapatkan beasiswa hingga kuliah, Farel mengaku bahagia mendapatkan perhatian dari Pemkab Banyuwangi. "Seneng banget dong, Mantap...," ujar Farel sambil tersenyum.
Bengis Aksi Pria Perkosa Wanita Usai Kecelakaan-Meninggal
Sungguh bengis perbuatan pria pelaku pemerkosaan di Tulungagung. Ia tega memperkosa temannya yang menjadi korban kecelakaan hingga tak lama korban meninggal dunia.
Pelaku berinisial ADB (26) terancam hukuman 9 tahun penjara. Dia dikenakan pasal berlapis setelah tega memperkosa teman wanitanya yang terluka akibat kecelakaan lalu lintas lalu meninggal.
Warga Desa Panjerejo, Kecamatan Rejotangan, Tulungagung, ini memperkosa korban yang berusia 30 tahun saat tak sadarkan diri usai jatuh dari motor. Pemerkosaan itu dilakukan di rumah pelaku. Saat itu pelaku sedang dalam pengaruh alkohol.
Rupanya korban mengalami sejumlah luka di tubuh, pendarahan otak dan patah tulang leher. Itu diketahui setelah menjalani pemeriksaan di RSUD dr Iskak Tulungagung.
"Korban mengalami pendarahan otak dan patah tulang leher," kata Kasi Humas Polres Tulungagung Iptu Mohammad Anshori, Jumat (19/8/2022).
![]() |
Sejumlah luka serius itu diduga terjadi saat korban dan tersangka mengalami kecelakaan dengan menyerempet truk di wilayah Jepun, Tulungagung.
Pascainsiden kecelakaan tersebut pelaku tidak membawa korban ke rumah sakit, namun justru membawa pulang ke rumah pelaku di Desa Panjerejo, Kecamatan Rejotangan.
"Saat di rumah tersebut korban disetubuhi pelaku dalam kondisi tidak sadarkan diri," jelasnya.
Keesokan harinya korban dijemput oleh bos warung kopi dan karaoke tempatnya bekerja, untuk bawa ke rumah sakit. Namun setelah menjalani perawatan selama sehari, korban akhirnya meninggal dunia.
Kasus pemerkosaan tersebut berawal saat pelaku dan sejumlah rekannya pesta minuman keras di warung kopi dan karaoke NR di Kecamatan Rejotangan. Saat itu pelaku bertemu dengan korban BM.
Selanjutnya pelaku mengajak BM untuk ngopi dan mencari makan di wilayah Kota Tulungagung. Namun saat rencana makan itu tidak terlaksana dan keduanya hanya keliling kota dalam kondisi mabuk.
Naas, saat melintas di Desa Jepun sepeda motor yang digunakan pelaku dan korban menyerempet truk, akibatnya korban terjatuh dan mengalami sejumlah luka.
"Usai kecelakaan itu korban dibawa ke rumah tersangka dengan dibantu oleh seseorang yang tidak dikenal," jelasnya.
Anshori menambahkan, korban yang tidak sadarkan diri dan mengalami luka tersebut tidak segera dibawa ke rumah sakit. Pelaku justru nekat memperkosa korban.
![]() |
"Kemudian pagi hari saat pelaku memperbaiki sepeda motor ke bengkel. Korban BM dibawa ke rumah sakit oleh oleh bos karaoke tempatnya bekerja," imbuhnya.
Korban dibawa ke RSUD di Iskak dan setelah menjalani perawatan intensif, korban akhirnya meninggal dunia akibat pendarahan pada otak dan patah tulang leher yang dialami.
"Selain itu juga ditemukan cairan sperma pada kemaluan korban," ujar Anshori.
Kini, pelaku pelaku terancam hukuman 9 tahun penjara. Tersangka dijerat pasal 286, 290 dan 359 KUHP. Selain itu tersangka juga dinilai lalai, karena tidak membawa korban yang terluka akibat kecelakaan tersebut ke rumah sakit, sehingga korban meninggal dunia.
"Ancaman hukumannya maksimal 9 tahun penjara," kata Iptu Retno P saat dikonfirmasi detikJatim.
"Motifnya pelaku adalah nafsu dengan korban," kata Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (UPPA), Iptu Retno Pujiarsih saat dikonfirmasi detikJatim.
Menurutnya, tersangka dengan sengaja melakukan persetubuhan wanita bukan istrinya yang kondisinya tidak sadarkan diri.
Penasaran kisah Sarino penyanyi Dir Dur Daeng yang viral? di halaman selanjutnya!
Lika-liku Hidup Sarino, Kini Viral Berkat Lagu Viral Dir Dur Daeng
Viral lagu Dir Dur Daeng yang liriknya kocak. Lagu ini dinyanyikan oleh pria asal Bangkalan, Madura bernama Sarino. Sebelum viral, Sarino mengaku hidupnya penuh lika-liku.
Sarino penyanyi lagu absurd 'dir dur daeng' mengaku tak pernah belajar menyanyi. Dia hanya sering berkaraoke lewat aplikasi di handphone-nya. Sarino bernyanyi dengan beragam bahasa.
"Dulu sering karaoke lewat aplikasi. Ya Bahasa Arab, Bahasa Madura, dan Bahasa Indonesia, tapi harus lihat HP," kata Sarino kepada detikJatim, Rabu (17/8/2022).
Kini, pria asal Bangkalan, Madura yang indekos di Taman, Sidoarjo itu hanya sering bernyanyi saat berjualan Kelapung (Kelapa Campur Tepung) Goreng. Selama ini, ia sering mendengarkan musik-musik lama yang dibawakan penyanyi lama.
"Saya hanya sering bernyanyi saat berjualan Keliling. Memang saya suka menyanyi lagu-lagu lama, seperti Meggy Z, Rhoma Irama. Bukan dangdut yang sekarang ya mas," tegas Sarino.
Sarino mengaku saat pertama kali menyanyikan dir dur daeng, ia hanya memutar musik tanpa karaoke. lantaran tak hafal dengan liriknya, ia hanya spontan mengikuti irama lagu tersebut. Sarino mencoba untuk menyesuaikan suaranya dengan irama gendang perbaduan India.
![]() |
"Sebenarnya saya hanya menirukan suara gendang. Terus terinspirasi Bahasa India, jadi saya ikuti saja nadanya," kata Sarino.
Pria berusia 28 tahun itu menceritakan kisah pahitnya sebelum viral seperti saat ini. Ia pernah berjualan sate keliling di wilayah Lidah Wetan, Lakarsantri, Surabaya, tepatnya pada tahun 2011 silam.
"Dulu pernah jualan sate di sekitar MI KH Abu Mansyur, keliling di wilayah Lidah Wetan," kata Sarino, Rabu (17/8/2022).
Sarino memutuskan untuk mengadu nasib di Sidoarjo setelah mendapat perlakuan tak menyenangkan dari rekan kerjanya sesama penjual sate. Ia pun harus menerima tuduhan menghabiskan uang penjualan sate yang tak pernah dilakukannya.
"Saya difitnah menghabiskan uang dagangan, padahal saya tahu dia mengambil dagangan saya. Makanya saya berhenti dari jualan sate itu dan pindah ke Sidoarjo" kata Sarino.
Tak lama setelah pindah, ia pun kembali menghadapi gelombang pahitnya hidup. Pada tahun 2016 lalu, Sarino harus berpisah dengan istrinya lantaran sang istri menggugatnya bercerai. Belum lagi, ia juga mengetahui jika istrinya menikah kembali dan memiliki seorang anak.
"Setelah cerai, mantan istri saya sudah menikah kembali dan memiliki satu anak. Saya hilang tujuan," tutur Sarino.
Namun, ia tak ingin berlarut dalam kesedihan. Ia pun melanjutkan hidup dengan berjualan Kelapung di wilayah Taman Sidoarjo. Enam tahun berlalu, ia pun akhirnya melupakan kenangan pahit bersama istrinya itu. Meski hingga kini ia masih belum menemukan penggantinya.
"Masih belum pengen nikah, takut tersakiti lagi. Sekarang fokus buat bangga orang tua," tegas Sarino.
Setelah viral di media sosial, kini impiannya untuk membuat bangga orang tua, bisa terwujud. Bahkan, banyak tetangganya yang dulu tak menyukainya, kini menganggapnya sebagai saudara.
"Semenjak video saya di mana-mana itu, sekarang banyak yang menganggap saya seperti saudara, padahal dulu membenci saya. Berbeda dengan keluarga saya yang tetap bangga, meski hanya seorang penjual kelapung goreng," ujar Sarino.
Sosok Sarino mendadak viral berkat lagu dir dur daeng tersebut. Video dir dur daeng akhir-akhir ini memang berseliweran di berbagai media sosial. Sarino yang menyanyikan lirik absurd itu justru sukses mengundang gelak tawa warganet.
Sarino kini mulai meraih popularitas usai dirinya viral berkat menyanyikan lagu absurd 'dir dur daeng'. Dia juga banyak mendapatkan tawaran endorsement dari beberapa followers-nya di TikTok. Meski demikian, Sarino ternyata masih tetap jualan keliling.
Ia terkadang masih menjajakan kelapung alias kelapa tepung goreng. Sarino merasa dirinya saat ini beruntung karena viral. Dia tak ingin terlena dengan nasib mujurnya sekarang.
![]() |
"Pekerjaan saya awalnya memang jualan kelapung. Kalau sekarang masih jualan, tapi nggak setiap hari," beber Sarino kepada detikJatim, Jumat (19/8/2022).
Sarino menambahkan, saat ketenarannya gegara viral ini sudah berakhir, dia tak ingin kehilangan pekerjaan. Dia tetap berusaha untuk berdagang. Rencananya, uang hasil endorse yang didapatnya sekarang ditabung untuk membuka usaha.
"Saya ingin kumpulkan uang buat usaha ke depan. Jadi kalau (popularitas) sudah tenggelam, masih ada pendapatan," kata Sarino.
Sarino mengaku beberapa hari ini banyak menerima tawaran endorse. Mulai dari kaus, topi, hingga mempromosikan tempat usaha. Mereka meminta Sarino mempromosikan bisnisnya dan selanjutnya ditutup dengan menyanyikan lagu dir dur daeng.
"Ya, ada yang ngasih Rp 200 ribu, ada yang Rp 500 ribu. Tergantung permintaan. Kalau pelajar kadang ya kasih Rp 100 ribu, kemudian video itu dikirim via WhatsApp," kata Sarino.
"Dari hasil itu, dalam sehari bisa sampai Rp 2 juta hingga Rp 3 juta," tambah Sarino.