Dosen Universitas Brawijaya Turun Langsung Teliti Kopi Rakyat di Banyuwangi

Dosen Universitas Brawijaya Turun Langsung Teliti Kopi Rakyat di Banyuwangi

Ardian Fanani - detikJatim
Senin, 15 Agu 2022 04:14 WIB
petani kopi banyuwangi
Petani kopi Banyuwangi (Foto: Ardian Fanani/detikJatim)
Banyuwangi -

Upaya pengenalan kopi di Banyuwangi tak hanya dilakukan pemkab. Namun juga dilakukan Civitas Akademika Universitas Brawijaya. Para Doktor dari Universitas Brawijaya itu pun turun langsung ke petani kopi.

Mereka menggelar pelatihan Geoinformasi dan Aplikasi GPS untuk Pengembangan Pemetaan Kopi dan Agrowisata di Kawasan Geopark Ijen, Minggu (14/8/2022). Tak hanya itu, digelar pula pelatihan penggunaan mesin roasting kopi dalam aktivitas yang bertajuk Doktor Mengabdi itu.

Ketua Program Doktor Mengabdi Universitas Brawijaya, Dian Siswanto PhD mengatakan, kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang keterkaitan tanaman dan lingkungannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terutama aspek-aspek terkait kondisi geografis yang menjadi dasar dari penguatan produk kopi berbasis Indikasi Geografis; memperbaiki metode pengolahan kopi dengan transfer dan difusi teknologi roasting kopi kepada kelompok tani; memberikan edukasi terhadap sistem pertanian berbasis geoinformasi dan Agrowisata.

"Kita lakukan di wilayah Kalipuro. Karena ini wilayah kopi rakyat yang butuh pendampingan," ujarnya kepada wartawan.

ADVERTISEMENT

Pelaksanaan program Doktor Mengabdi ini, kata Dian, diawali dengan pemetaan kebun kopi di daerah Kalipuro yang melibatkan beberapa mahasiswa KKN Tematik Universitas Brawijaya yang dilaksanakan mulai bulan 11 Juli sampai 10 Agustus 2022.

Aktivitas mahasiswa ini menjadi awal terjalinnya komunikasi yang baik antara mahasiswa, dosen dan masyarakat. Baik masyarakat petani, kelompok sadar wisata serta mitra UB yaitu Ijen GeoPark yang memiliki Situs Warisan Geologi (Geosite) dan bentang alam yang bernilai terkait aspek Warisan Geologi (Geoheritage), Keragaman Geologi (Geodiversity), Keanekaragaman Hayati (Biodiversity), dan Keragaman Budaya (Cultural Diversity), serta dikelola untuk keperluan konservasi, edukasi, dan pembangunan perekonomian masyarakat secara berkelanjutan.

"Tentu harapan kami, kegiatan ini bisa bermanfaat bagi petani kopi rakyat yang ada di Banyuwangi," pungkasnya.

Ditambahkan Sahiruddin PhD, salah satu anggota tim yang terlibat aktif dalam kegiatan ini, pengabdian masyarakat ini adalah upaya menyelesaikan permasalahan masyarakat secara nyata (action program).

"Program doktor mengabdi ini perlu dilaksanakan secara berkesinambungan sehingga dampak positif yang dirasakan oleh masyarakat lebih terasa. Kita pilih pemateri dan pembicara yang menunjang tujuan kami. Yakni Dr. Brian Rahardi dari Universitas Brawijaya dan Dwi Wahyu H.S.Si., dari Ijen GeoPark. Adapun pelatihan roasting kopi disampaikan oleh M. Elmir Yusuf yang merupakan praktisi dari Albirru Coffee and Eatery," pungkasnya.




(fat/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads