Cerita Petugas Polair saat Berhasil Temukan Kapal yang Hilang di Sumenep

Cerita Petugas Polair saat Berhasil Temukan Kapal yang Hilang di Sumenep

Praditya Fauzi Rahman - detikJatim
Minggu, 14 Agu 2022 02:32 WIB
Petugas Polair Polda Jatim saat mencari KLM Cinta Kembar
Petugas Polair Polda Jatim saat mencari KLM Cinta Kembar. (Foto: Dok. Polair Polda Jatim)
Surabaya -

Pencarian Kapal Layar Motor (KLM) Cinta Kembar yang sempat hilang telah berakhir. Sebelum, KLM Cinta Kembar dikabarkan raib pascahilang kontak selama 4 hari di perairan Sumenep. Kapal ini ditemukan pada Jumat (12/08/2022).

Dirpolairud Polda Jatim Kombes Puji Hendro Wibowo menceritakan kesulitan saat proses pencarian kapal tersebut. Kapal milik H. Syamsul itu diketahui sempat mengalami kendala mesin mati. Beruntung, ABK beserta nakhoda KLM Cinta Kembar ditemukan dalam kondisi selamat.

Puji menuturkan, pencarian dilakukan tim gabungan. Mulai dari agen pelayaran, Syahbandar Sumenep, Basarnas Surabaya, KPLPSAR, Satpolairud Sumenep, sampai Ditpolairud Polda Jatim.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Alhamdulillah,sudah ketemu dengan selamat, ini kerja sama semua pihak. Kami telah melakukan upaya maksimal,"cerita Puji, Sabtu (13/8/2022).

"Peraturan yang berlaku ada SOP-nya, tetap mengutamakan keselamatan serta alutsista. Personel kami lalu melakukan pencarian sekitar di lapangan sesuai SOP. Kapal pelayaran dan komunitas masyarakat nelayan hingga pesisir di pantai dan ke nelayan Kabupaten Sumenep dan sekitarnya," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Sebelum mencari, Puji memastikan tim gabungan melakukan pemeriksaan kondisi awal. Termasuk, laporan kejadian awal.

"Saksi-saksi yang melihat kapal di laut hingga informasi kapan yang terakhir mungkin dia kontak dengan agen pelayaran, kontak dengan keluarganya," tuturnya.

Puji memastikan, pihaknya akan melakukan penyelidikan penyebab kapal tersebut tenggelam. Kendati, kondisi cuaca juga menjadi salah satu faktor penyebabnya.

"Kapal kami dari direktorat pos SAR kita langsung menuju untuk mengecek kebenaran informasi di lapangan. Kami lakukan upaya pertolongan, upaya penyelamatan terhadap korban, kami cek posisi koordinat terakhir kapal itu mungkin kontak dengan keluarganya, dengan agen pelayaran, dan situasi arus angin, mungkin sinyalnya blank, batrenya habis," tukasnya.




(hil/dte)


Hide Ads