Kasat Polair Kalianget AKP Totok Niaribono menyebutkan KLM Cinta Kembar sudah berada tidak jauh dari Pelabuhan Ambunten, Sumenep pada Jumat (12/08) sore. Ia juga memastikan seluruh ABK selamat dan muatannya aman.
"Kapal pukul 16.45 WIB sudah lego jangkar di (dekat) Pelabuhan Ambunten," kata Totok.
Posisi kapal pada waktu yang ia sebutkan sekitar 3 mil atau sekitar 4 kilometer dari bibir pantai atau Pelabuhan Ambunten. Kapal itu belum bisa sandar karena kondisi air laut sedang surut.
Karena itulah untuk melihat kondisi kapal anggota Satpolair harus naik perahu kecil untuk menjangkau kapal demi memastikan bahwa semua ABK itu selamat.
"Anggota saya masih belum bisa ke lokasi karena air surut, jadi masih menyewa perahu yang mau ke tengah. (Lokasinya) kurang lebih 3 mil," kata Totok.
Sementara itu, anggota keluarga salah satu ABK KLM Cinta Kembar, Nurhasan, mengaku bersyukur saat mendengar semua ABK dalam kondisi selamat dan sehat termasuk ayahnya.
Nurhadi mengatakan, pihak keluarga ABK mengaku tak henti-henti menghubungi ponsel mereka yang ada di kapal. Sambungan telepon itu baru bisa terhubung pada Jumat pagi. Ia pun langsung menghubungi pihak terkait agar segera mengevakuasi para ABK ke darat.
"Alhamdulillah sudah ketemu. Tadi sekitar pukul 10-an pagi saya sudah berkomunikasi dengan bapak saya yang ada di kapal. Mereka dalam kondisi selamat," kata Nurhasan.
Sebelumnya KLM Cinta Kembar berlayar dari pelabuhan Gresik putih Kalianget pada Minggu (07/08) menuju pelabuhan Batu Guluk, Kangean. Sempat ada kapal yang KLM Cinta Kembar melintas di perairan Goa-goa, Ra'as, Sumenep pada Minggu malam.
Namun, hingga Senin sore ketika kapal seharusnya tiba di tujuan, keberadaannya belum diketahui. Para ABK pun tidak bisa dihubungi. Pemilik kapal sempat melakukan pencarian mandiri kemudian melaporkan peristiwa itu ke Syahbandar Batu Guluk agar dibantu melakukan pencarian.
(dpe/iwd)