Sebagai informasi, Rohma dirujuk oleh Puskesmas Sumobito ke RSUD Jombang karena mengalami preeklamsia, serta mempunyai riwayat diabetes dan hipertensi pada Kamis (28/7) pagi. Ibu muda asal Desa Plemahan, Sumobito masuk ke RSUD Jombang sekitar pukul 10.50 WIB.
Pemeriksaan awal di rumah sakit pelat merah ini menunjukkan Rohma dalam kondisi baik. Dia sudah bukaan 7. Kepala janin pada posisi di pangkal panggul. Sehingga dokter spesialis kandungan yang menanganinya memutuskan untuk Rohma menjalani persalinan normal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Benar saja, jalan lahir Rohma akhirnya membuka secara lengkap. Tim dokter pun memberikan pertolongan sesuai prosedur persalinan normal. RSUD Jombang tidak mengabulkan permintaanya operasi caesar karena ia pasien peserta BPJS Kesehatan.
Pihak rumah sakit menilai tidak ada indikasi klinis yang menjadi dasar bagi Rohma untuk dioperasi caesar. Jika dipaksakan operasi tanpa dasar, manajemen RSUD Jombang bakal terkena audit terkait pembayaran klaim dari BPJS Kesehatan.
Persalinan normal sempat berjalan lancar sampai kepala bayi Rohma keluar. Saat itulah terjadi distosia bahu yang menyebabkan tubuh bayi tidak bisa keluar. Tiga dokter spesialis kandungan ikut menolongnya dengan berbagai cara. Setelah lebih dari 10 menit, bayi perempuan itu meninggal.
Sehingga, tim dokter mengalihkan fokusnya untuk menyelamatkan nyawa Rohma. Kepala bayi yang terlanjur lahir dipisahkan dari tubuhnya. Selanjutnya, tubuh bayi dikeluarkan dari rahim Rohma melalui prosedur operasi. Kepala dan tubuh bayi lantas disatukan kembali dengan dijahit untuk selanjutnya diserahkan kepada keluarga.
Simak Video "Video: Helikopter Mendarat Darurat di Jombang Bikin Heboh Warga"
[Gambas:Video 20detik]
(dte/dte)