Fakta-fakta Gus Samsudin Tolak Penutupan Padepokannya

Fakta-fakta Gus Samsudin Tolak Penutupan Padepokannya

Tim detikJatim - detikJatim
Senin, 01 Agu 2022 10:57 WIB
Gus Samsudin
Gus Samsudin (Foto: Fima Purwanti/detikJatim)
Blitar -

Perseteruan Pesulap Merah dan Gus Samsudin memasuki babak baru. Bukannya mereda, kali ini ratusan warga menggeruduk Padepokan Nur Dzat Sejati milik Gus Samsudin di Desa Rejowinangun, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, Minggu (31/7/2022).

Para warga menuntut padepokan itu ditutup karena diduga melakukan penipuan bermodus pengobatan. Sebelumnya, Pesulap Merah juga kerap membongkar aksi spiritual Gus Samsudin. Bahkan, Pesulap merah terang-terangan meminta Gus Samsudin membuktikan kesaktiannya.

Namun, Gus Samsudin enggan menutup padepokannya. Dengan keukeuh, ia mengaku memiliki sejumlah alasan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

detikJatim menghimpun sejumlah fakta soal kejadian ini, simak yuk!

Sempat Digelar Mediasi dan Berjalan Alot

Usai demo mereda, Gus Samsudin, perwakilan warga hingga kepala desa (Kades) Rejowinangun mengikuti mediasi di Polsek Lodoyo Barat. Mediasi itu digelar usai sejumlah warga demo dengan mendatangi padepokan milik Gus Samsudin.

Mediasi ini sempat berjalan cukup alot. Penyebabnya, Gus Samsudin menolak untuk menutup padepokan secara permanen. Mediasi itu berlangsung selama hampir satu jam.

ADVERTISEMENT

Gus Samsudin Merasa Tak Langgar Hukum

Gus Samsudin enggan menutup padepokannya. Ia merasa baik padepokannya hingga pengobatan yang dilakukannya tidak melanggar hukum.

"Kalau saya tidak melanggar hukum, saya tidak akan melakukan apapun yang bertentangan dengan hukum. Saya akan berpijak dengan kaki saya sendiri," kata Gus Samsudin usai mediasi di Polsek Lobar, Minggu (31/7/2022).

Alasan Gus Samsudin tolak penutupan padepokannya, di halaman selanjutnya!

mediasi warga dan gus samsudin di mapolsek lodoyo baratMediasi warga dan Gus Samsudin di Mapolsek Lodoyo Barat Foto: Fima Purwanti

Gus Samsudin Tegaskan Padepokan Punya Izin dan Legal

Tak hanya itu, Gus Samsudin mengaku tetap akan membuka padepokan karena dirinya tidak bersalah. Ia juga merasa tak ada pihak yang dirugikan.
Menurutnya, padepokan miliknya telah memiliki izin. Baik itu izin tempat dan izin praktik. Izin tersebut juga tidak ada yang salah, sehingga tidak memungkinkan untuk menutup padepokan.

"Kalau saya terbukti melakukan kesalahan maka saya akan tutup. Kalau saya enggak terbukti, kenapa saya tutup?," tegasnya.

Kades Minta Gus Samsudin Selesaikan Polemik dengan Pesulap Merah

Sementara itu, Kades Rejowinangun, Bhagas Wigasto mengatakan, pihaknya sepakat untuk meminta padepokan ditutup sementara waktu. Penutupan itu dilakukan agar pihak Gus Samsudin segera menyelesaikan masalah yang terjadi dengan pihak lain. Dengan catatan tidak membawa lagi nama dan warga Desa Rejowinangun.

"Sampai dengan keaadan kondusif, kami sepakat minta padepokan ditutup dulu. Supaya permasalahan mereka selesai dulu," jelasnya.

Bhagas menyebut, demo yang dilakukan warga merupakan puncak dari keresahan yang dirasakan oleh warga. Demo juga dilakukan secara damai. Tidak hanya karena permasalahan yang sedang viral di media sosial. Tetapi juga karena warga merasa dirugikan dengan keberadaan padepokan

"Intinya kami minta ditutup dulu, sampai dengan masalah selesai. Karena ini menyangkut warga desa," tandas Bhagas.

Alasan Warga Minta Padepokan Ditutup

Sebelumnya, ratusan warga itu berkumpul tepat di depan gapura padepokan. Mereka terus meneriakkan agar padepokan ditutup. Warga yang menggelar aksi ini terdiri dari pria, wanita dewasa hingga anak-anak.

"Tutup, tutup, tutup (Padepokan)," teriak warga dengan kompak, Minggu (31/7/2022).

Salah satu warga, Ghofur mengatakan, warga mendesak padepokan agar ditutup bukan tanpa alasan. Sebab selama ini padepokan tersebut diduga telah banyak menipu warga dengan modus pengobatan.

Ghofur menambahkan, tuntutan warga ini bukan karena viralnya perseteruan Gus Samsudin dengan pesulap merah selama ini. Namun, murni karena telah banyaknya korban penipuan.

"Kasihan dengan orang yang berobat ternyata ditipu. Kasihan mereka. Makanya warga minta ini ditutup," tutur Ghofur.

Aksi Demo Sempat Berlangsung Panas

Aksi demo massa yang menutut padepokan Gus Samsudin ini sempat berlangsung panas. Sejumlah warga pun nyaris ricuh dengan para santri Gus Samsudin. Beruntung polisi datang tepat waktu mengamankan situasi. Puluhan polisi mendatangi lokasi padepokan datang tepat waktu sebelum massa terbakar emosi. Padahal sebelumnya, massa melakukan demo dengan damai.

Suasana demo sempat memanas diduga adanya provokasi dari dalam padepokan. Polisi pun pasang badan untuk menjaga masyarakat agar tidak ricuh.

"Polisi tetap berjaga, berpatroli agar situasi kondisi tetap aman. Polisi tetap disiagakan," ujar Kapolsek Ludoyo Barat (Lobar), AKP Eddy S kepada wartawan, Minggu (31/7/2022).

Eddy menyebutkan, massa bisa dikendalikan meski sempat terjadi adu dorong dengan polisi. Setelah suasana meredam, warga kemudian diminta untuk membubarkan diri.

Halaman 2 dari 2
(hil/fat)


Hide Ads