Kepala Desa (Kades) Rejowinangun Blitar, Bhagas Wigasto membeberkan mediasi alot terjadi antara perwakilan warga, dirinya dan Gus Samsudin. Saat itu warga berdemo dan menuntut padepokan ditutup sementara.
Salah satu tuntutan warga di antaranya agar Gus Samsudin menyelesaikan perseteruan dengan pesulap merah tanpa membawa nama Desa Rejowinangun.
Namun Gus Samsudin dengan tegas tidak mau menutup padepokannya usai didemo warga. Mediasi digelar setelah ratusan warga menggeruduk padepokan milik Gus Samsudin, Minggu (31/7/2022). Demo yang dilakukan pria, wanita dan anak-anak itu dijaga polisi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam mediasi yang digelar selama selama 1 jam di Polsek Lodoyo Barat, Gus Samsudin tidak akan menutup padepokannya.
Diketahui beberapa hari ini, Gus Samsudin dan pesulap merah berseteru baik di medsos dan saat bertemu beberapa hari lalu di depan padepokan.
"Sampai dengan keadaan kondusif, kami sepakat minta padepokan ditutup dulu. Supaya permasalahan mereka (Pesulap merah dan Gus Samsudin) selesai dulu," kata Kades Rejowinangun Bhagas Wigasto saat dikonfirmasi, Senin (1/8/2022).
Bhagas menyebut demo yang dilakukan warga merupakan puncak dari keresahan yang dirasakan oleh warga. Demo juga dilakukan secara damai, meski sempat memanas karena ada aksi saling dorong.
Tidak hanya karena permasalahan dan perseteruan yang sedang viral di medsos, namun karena warga merasa dirugikan dengan keberadaan padepokan
"Intinya kami minta ditutup dulu, sampai dengan masalah selesai (Dengan pesulap merah). Karena ini menyangkut warga desa," terang Bhagas.
Sebelumnya, Gus Samsudin, perwakilan warga hingga kepala desa (Kades) Rejowinangun mengikuti mediasi di Polsek Lodoyo Barat. Mediasi itu digelar usai sejumlah warga demo dengan mendatangi padepokan milik Gus Samsudin.
Mediasi antara Gus Samsudin, Kades Rejowinangun dan polisi berjalan cukup alot. Itu karena Gus Samsudin menolak untuk menutup padepokan secara permanen. Mediasi itu berlangsung selama hampir satu jam.
Baca juga: Gus Samsudin Tolak Padepokannya Ditutup! |
"Kalau saya tidak melanggar hukum, saya tidak akan melakukan apapun yang bertentangan dengan hukum. Saya akan berpijak dengan kaki saya sendiri," kata Gus Samsudin usai mediasi di Polsek Lodoyo Barat.
Selama ini kepala desa di lingkungan padepokan Gus Samsudin ikut terseret perseteruan pesulap merah dan Gus Samsudin. Bahkan akun instagram milik Kantor Desa Rejowinangun, Kademangan, Blitar, diserang warganet.
Tampak, ada ratusan komentar pada postingan terakhir di akun milik kantor Desa Rejowinangun itu. Komentar yang dituliskan warganet didominasi makian hingga protes kepada sang kades.
Kendati demikian, Kades Rejowinangun, Bhagas Wigasto menegaskan, apa yang dilakukannya telah sesuai dengan aturan. Saat itu, ia hanya berupaya menjaga keamanan desa.
Simak Video "Video: Saat Dewan-Pegawai DPRD Blitar Kerja di Luar Gegara Kantor Dibakar"
[Gambas:Video 20detik]
(abq/fat)