Wali Kota Malang Minta Kayutangan Street Style Perhatikan Etika Berbusana

Wali Kota Malang Minta Kayutangan Street Style Perhatikan Etika Berbusana

M Bagus Ibrahim - detikJatim
Minggu, 31 Jul 2022 20:00 WIB
Kayutangan Street Style yang pada akhirnya dibubarkan
Kayutangan street style, Foto: M Bagus Ibrahim/detikJatim/file
Malang -

Wali Kota Malang Sutiaji menegaskan bahwa pihaknya tidak melarang agenda Kayutangan Street Style. Agenda itu tetap bisa dilaksanakan asalkan telah mengantongi izin dari instansi terkait dan tidak menggangu pengguna fasilitas umum.

Sutiaji juga meminta pelaku fashion di Kayutangan Street Style memperhatikan etika berbusana. Sebab, lokasi yang digunakan berada di tempat umum.

"Saya minta mereka-mereka (pelaku fashion) harus memperhatikan pakaian itu etis tidak. Karena di jalan ada anak-anak juga yang lihat," ujarnya kepada awak media, Minggu (31/7/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Permintaan tersebut disampaikan Sutiaji setelah pihaknya mendapatkan keluhan terkait etika dalam berbusana pada saat Kayutangan Street Style beberapa waktu lalu. Dia khawatir jika hal ini tidak diantisipasi, maka akan menjadi masalah baru.

"Yang diprotes yakni pendidikan pada anak, karena pakaiannya dan lenggak-lenggoknya tidak etis. Yang hubungi kami juga ada ulama, tapi substansinya adalah berekspresi sah-sah saja, itu hak mereka, tapi juga harus menghargai hak orang lain," terangnya.

ADVERTISEMENT

Aksi Kayutangan Street Style atau Citayam Fashion Week versi Kota Malang yang diadakan pada (22/7/2022) lalu sempat dibubarkan petugas kepolisian. Lantaran gerakan tersebut tidak memiliki izin dan menggangu pengguna jalan di kawasan Kayutangan Heritage.

Sedangkan penggagas Kayutangan Street Style, Rulli Suprayugo mengatakan bahwa pembubaran itu dilakukan karena ada beberapa oknum yang tidak memahami konsep agenda tersebut. Konsep agenda sesungguhnya yakni gerakan yang bertujuan untuk membuat Kota Malang ramah fashion.

"Yang dibubarkan itu bukan kelompok Kayutangan Street Style. Karena kami dari awal sudah sepakat tidak menggunakan jalan raya dan zebra cross, tapi hanya duduk dan memanfaatkan trotoar dengan styles," terangnya.

"Kami sendiri sudah mengantongi izin dari kepolisian dan pemilik tempat titik kumpul (depan dealer Yamaha)," imbuhnya.

Dia juga tidak memungkiri ada oknum-oknum yang menggunakan pakaian tidak sesuai etika saat Kayutangan Street Style waktu itu.

"Kami lihat ada orang-orang bukan dari kita ikut nimbrung, itu bukan bagian dari kami," tandasnya.




(hse/fat)


Hide Ads