Jurus Wali Kota Surabaya Atasi Genangan di Pusat Kota

Angga Laraspati - detikJatim
Jumat, 22 Jul 2022 17:28 WIB
Foto: Pemkot Surbaya
Jakarta -

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meninjau langsung proses pengerjaan, pelebaran,dan pembuatan crossing di pusat kota, Senin (18/7). Tak hanya meninjau, Eri juga berdiskusi langsung dengan jajarannya di lokasi untuk memastikan pekerjaan sesuai dengan perencanaan.

"Kita hari ini sudah mulai mengerjakan titik-titik yang ada genangan," kata Eri dalam keterangan tertulis, Jumat (22/7/2022).

Mengatasi genangan menjadi salah satu agenda prioritas kerja Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya pada tahun ini. Dari hasil pemetaan, Pemkot telah mengantongi sejumlah wilayah yang mengalami genangan saat datangnya hujan, mulai dari pemetaan luasan wilayah terdampak hingga elevasi genangan.

Seperti genangan yang terjadi di pusat kota yang telah dipetakan dan mulai digarap penyelesaiannya. Meliputi, pengerukan sedimen, pelebaran dan pendalaman drainase, hingga mengkoneksikan saluran. Selain itu pula, penambahan infrastruktur crossing saluran juga mulai dikerjakan.

Adapun pantauan dilakukan di di Jalan Panglima Sudirman - Jalan Embong Kenongo dan Jalan Simpang Pojok - Jalan Simpang Dukuh Surabaya. Peninjauan itu dilakukannya bersama dengan Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM), Lilik Arijanto dan sejumlah pejabat terkait di lingkup Pemkot Surabaya.

Eri Cahyadi mengungkapkan di Jalan Panglima Sudirman, ada riol Belanda yang langsung menuju ke sungai di Jalan Kayoon. Riol Belanda tersebut, salah satunya berfungsi mengalirkan air hujan di pusat kota seperti di Jalan Panglima Sudirman - Jalan Basuki Rachmat.

Namun setelah dibangun box culvert di bawah pedestrian, riol Belanda di bawahnya justru tidak difungsikan. Bahkan, setelah dibangun pedestrian, air di kawasan Jalan Taman Apsari (Arca Joko Dolog) dan Jalan Embong Kenongo, mengalir menuju ke arah utara atau Pompa Grahadi.

"Jadi tidak ada bebannya di riol Jalan Embong Kenongo. Nah, waktu sebelum dibangun pedestrian itu airnya rata. Ketika dibuat pedestrian besar, akhirnya tampungannya besar tidak dimasukkan ke riol Jalan Embong Kenongo," ujar Eri.

Saluran yang berukuran 2 meter di Jalan Panglima Sudirman lantas mengecil menjadi 60 sentimeter ketika mengalir ke kawasan Jalan Embong Kenongo. Oleh karenanya, pelebaran saluran di Jalan Embong Kenongo juga menjadi salah satu prioritas yang sedang digarap pemkot.

"Kita akan buat 2 meter dari Jalan Kayoon riolnya sampai dengan Jalan Panglima Sudirman," tegasnya.

Upaya mengatasi genangan di pusat kota, juga dikerjakan dari Jalan Taman Apsari (Arca Joko Dolog). Caranya dengan membagi aliran air menjadi dua sisi. Pertama dialirkan menuju ke Pompa Grahadi dan kedua dialirkan melintasi saluran di Jalan Simpang Pojok dan crossing di ruas Jalan Gubernur Suryo menuju Rumah Pompa Kenari.

"Sehingga air yang ada di sekitaran Arca Joko Dolog (Jalan Taman Apsari) itu nanti tidak terlalu terbebani. Jadi ada dua aliran, bisa masuk ke Rumah Pompa Kenari, bisa masuk ke Pompa Grahadi," jelas Eri.

Baca Selanjutnya >>>



Simak Video "Gedung-gedung Tinggi di Surabaya Disemprot Disinfektan"

(adv/adv)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork