.webp)
Seorang loper koran di Banyuwangi berkurban seekor sapi. Uang tabungan untuk membeli hewan kurban sempat dimakan rayap. Beruntung, uang itu masih bisa ditukarkan di salah satu bank.
Dulhari (85) warga Kelurahan Lateng, Kecamatan Banyuwangi Kota selalu menyisihkan uang lebih dari penghasilan menjual koran untuk ditabung di kotak kecil yang disimpan di rumahnya.
Kakek yang masih aktif meloper koran di depan masjid Agung Baiturrahman Banyuwangi itu telah menabung selama 4 tahun hingga berhasil mengumpulkan uang mencapai Rp 50 juta rupiah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dulhari menceritakan, ketika ia hendak menggunakan uang itu untuk membeli kurban, uang di dalam kotak itu turut dimakan rayap. Sebagian uangnya bolong-bolong dan terpotong separuh.
"Jadi saya simpan di kotak. Ternyata dimakan rayap. Cucu saya yang tahu," ujarnya kepada Wartawan, Senin (11/7/2022).
Dulhari pun bingung dengan kondisi uang yang rusak itu. Dirinya mencoba ke bank untuk menukarkan uang itu. Beruntung, pihak bank mau menerima uang yang rusak itu dan mengganti dengan yang baru.
"Alhamdulillah mau bank-nya. Saya saat itu juga langsung saya pakai buat daftar haji. Entah kapan berangkat yang penting saya daftar dulu," tambahnya.
Sisa uang mendaftar itulah yang dia belikan sapi jenis Bali. Sapi itu kemudian diserahkan ke Musala Nurul Hidayah, Lingkungan Krajan, Kelurahan Lateng untuk memenuhi nazar setelah ia sembuh dari sakit.
"Nazar saya kalau sembuh mau istigosah sama kurban. Alhamdulillah sembuh, istigosahnya sudah, kurbannya tadi pagi saya serahkan ke musala,"ujar Dulhari.
Usia lanjut dan keterbatasan ekonomi tak menjadi penghalang bagi Dulhari (85) untuk berkurban. Seekor sapi ia sumbangkan ke musala tak jauh dari tempat tinggalnya di Kelurahan Lateng, Banyuwangi.
(dpe/dte)
