Perjuangan Haru Marbot Masjid Lolos Akmil TNI Usai 9 Kali Gagal Tes

Perjuangan Haru Marbot Masjid Lolos Akmil TNI Usai 9 Kali Gagal Tes

Tim detikEdu - detikJatim
Senin, 11 Jul 2022 15:20 WIB
Marbot Masjid yang Masuk Akmil TNI Usai 9 Kali Gagal
Fadlul/Foto: Screenshot YouTube TNI AD
Surabaya -

Seorang marbot masjid mengisahkan perjuangannya yang membuat haru. Ia berhasil lolos Akademi Militer (Akmil) TNI usai 9 kali gagal tes. Pria tersebut adalah Fadlul Rohman, ia patut diapresiasi atas keberhasilannya menjadi taruna di Magelang. Pemuda asal Banyuwangi ini membagikan lika-liku perjalanannya saat berjuang mendapatkan gelarnya.

Setelah melewati 9 percobaan tes, Fadlul akhirnya berhasil menyabet gelarnya di percobaan ke-10 dan resmi menjadi Prajurit Taruna (Pratar) di akademi yang berlokasi di Lembah Tidar, Magelang.

"Alhamdulillah perasaan saya sangat bahagia. Terutama saya sudah 10 kali mendaftar, saya 4 tahun mendaftar akhirnya sampai di sini (taruna Akmil)," cerita Fadlul melalui unggahan video di kanal YouTube TNI AD (Angkatan Darat) yang dilansir dari detikEdu, Senin (11/7/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fadlul mengungkapkan, menjadi TNI adalah cita-citanya sejak dahulu. Ia memantapkan niatnya untuk menjadi bagian dari prajurit Kopassus atau Komando Pasukan Khusus.

Pemuda kelahiran 10 April 1998 ini menjajal untuk daftar di mendaftar Akmil di Kodam V/Brawijaya di Surabaya, Jawa Timur seusai lulus dari Madrasah pada tahun 2016.

ADVERTISEMENT

Setelah melakukan percobaan pertama dan gagal, Fadlul tak patah semangat dan mencoba untuk mendaftar Calon Bintara (Caba) TNI AD dan belum menuai keberhasilan.

Kemudian, Fadlul memutuskan untuk bekerja menjadi seorang apoteker di Banyuwangi, setelah mengalami dua kegagalan beruntun saat menjajal daftar di akademi militer. Namun mimpi Fadlul dalam meraih cit-cita yang sudah diimpikannya sejak lama, tak pudar begitu saja.

"Sambil menunggu (bekerja), saya lanjut mendaftar di Akmil tahun 2017 di Kodam V/Brawijaya. Di situ saya gagal di tingkat (sidang) parade," tutur dia

Fadlul masih mengalam kegagalan di Caba TNI AD, namun berhasil lolos ke seleksi taruna AAU hingga tingkat Panda. Putra ke-8 dari 9 bersaudara ini justru sangat terpacu dan menjajal peruntungannya di Bintara TNI AD.

Meski demikian, asa itu seakan sirna setelah ia kembali dinyatakan gagal pada tes kesehatan.

"Kalau gak salah gagal di kesehatan. (Detak) jantung saya katanya di bawah 60," kata Fadlul.

Kegagalan masih menerpa Fadlul hingga penghujung tahun 2018. Kakaknya yang sudah meraih gelar tantara berpangkat Sersan 2 ini disusul oleh Fadlul dan kebetulan lokasi mereka berdekatan, hanya saja Fadlul belum meraih gelar yang diimpikannya.

Fadlul lagi-lagi menjajal untuk daftar di dua pembukaan sekaligus di AAU dan AAD dan lulus pada tahaP Panda. Semangat Fadlul masih membara, ia mendaftar Akmil TNI AD dan akhirnya berhasil.

"Saya mendaftar (Akmil) lagi, alhamdulillah, saya di tingkat Sub Panda ranking satu. Naik ke tingkat Panda alhamdulillah, ranking satu. Di tingkat Panda Jaya akhirnya berangkat hingga ke sini (Akmil)," ceritanya.

Fadil 9 kali gagal masuk TNI, di halaman selanjutnya!

Timeline Lengkap 9 Kali Percobaan Masuk Akmil:

  1. 2016: Daftar Akmil, namun gagal di tahap Sub Panda V/BRW
  2. 2016: Daftar Caba TNI AD, namun gagal di tahap Sub Panda V/BRW
  3. 2017: Daftar Akmil, namun gagal di tahap Sub Panda V/BRW
  4. 2017: Daftar Caba TNI AD, namun gagal di tahap Sub Panda V/BRW
  5. 2017: Daftar Caba TNI AD, namun gagal di tahap Sub Panda V/BRW
  6. 2017: Daftar Taruna AAU, namun gagal di tes kesehatan
  7. 2017: Daftar Bintara AAU, gagal
  8. 2018: Daftar Akmil TNI AD di Kodam Jaya DKI Jakarta, gagal di Sub Panda Jaya/Kodam Jaya
  9. 2018: Daftar Akmil TNI AU di Kodam Jaya DKI Jakarta, gugur karena harus pilih salah satu
  10. 2019: Daftar Akmil TNI AD, lulus dengan peringkat yang baik

Urungkan Niat Daftar SBMPTN Akibat Faktor Ekonomi

Siapa sangka, sebenarnya Fadlul memiliki keinginan untuk berkuliah. Namun ia sadar akan kondisi ekonomi keluarganya.

"Saya juga mau mendaftar SBMPTN, tapi orang tua tidak punya biaya. (Ditambah) saya bingung juga (cara) daftar SBMPTN, akhirnya saya mendaftar Caba TNI AD (tahun 2016)," kata Fadlul.

Ayahnya seorang petani jeruk musiman. Tanah seluas 250 meter itu pun dibagi dengan 9 saudara lainnya. Kegagalan yang menimpanya berkali-kali it uterus memotivasinya untuk terus bangkit. Tentu Fadlul sangat berharap agar segera berhasil dan membahagiakan keda orang tuanya.

"Motivasi saya untuk selalu berlatih dan belajar adalah orang tua, karena saya ingin membanggakan orang tua saya," tutur Fadlul.

"Kalau ingat orang tua, saya menangis," lanjutnya sambil terisak.

Fadlul juga bercerita dirinya menginap di masjid di kawasan Bekasi saat di Jakarta. Ia tidak tinggal dengan kakaknya dan memanfaatkan waktu untuk selalu melatih fisiknya dengan lari setiap pagi dan sore.

Sembari berlatih fisik, ia mengenal teman-temannya di masjid tersebut yang ternyata seorang mahasiswa Prodi Matematika di suatu perguruan tinggi.

Tak hanya giat berlatih, Fadlul juga menjadi ta'lim masjid atau marbot masjid. Fadlul juga mengajar hadroh dan mengaji untuk anak-anak komplek disana sehingga banyak anak-anak dan remaja yang rajin pergi ke masjid.

Halaman 2 dari 2
(hil/fat)


Hide Ads