Cegah Penyebaran Wabah PMK, Sapi dari Daerah Ini Dilarang Masuk RPH Surabaya

Praditya Fauzi Rahman - detikJatim
Minggu, 10 Jul 2022 03:40 WIB
Suasana di Rumah Potong Hewan Surabaya. (Foto: Praditya Fauzi Rahman/detikJatim)
Surabaya -

Dirut RPH Surabaya Fajar Arifianto mengatakan ada 168 sapi yang siap dipotong pada Idul Adha kali ini. Namun, seluruhnya tidak berasal dari RPH Surabaya.

"Ada yang membeli di RPH, ada yang dari luar," kata Fajar kepada detikJatim, Sabtu (9/7/2022).

Untuk sapi yang datang dari luar ia mengaku petugas harus ekstra hati-hati. Kendati sudah dilengkapi surat-surat sehat hewan sekalipun.

"Kalau beli di RPH jelas sehat dan ada suratnya. Kalau dari luar perlu kami antisipasi. Semua harus ada surat keterangannya. Kalau tidak RPH akan mengeluarkan surat yang isinya segala resiko yang ada di dalam daging ini adalah tanggung jawab yang berkurban," ujarnya.

Fajar mengaku, pihaknya enggan disalahkan bila usai pemotongan ada konsumen yang merasa dirugikan. Dia mengklaim alur, mekanisme, atau tata cara penyembelihan di RPH Surabaya sudah sesuai aturan dan dipastikan bersih dan sehat.

"Kami tidak ingin disalahkan, karena ini hewan dari luar dan tidak ada surat keterangan hewan. Jangan sampai kami disalahkan karena memotong hewannya di RPH. Tapi, kami semua antisipasi, kami buatkan surat pernyataan yang memastikan bahwa pengurban bertanggung jawab penuh atas hewan kurbannya," tuturnya.

Perihal SKKH sendiri, Fajar menyatakan bila hal tersebut adalah suatu kewajiban. Terutama, untuk memastikan bahwa sapi yang dikirim tidak berasal dari daerah wabah.

"Kami akan tolak hewan yang datang dari Sidoarjo, Mojokerto, Gresik dan Lamongan untuk masuk RPH karena daerah wabah. Untuk yang suspek kita waspadai dan minimalisasi gejala yang muncul," ujar dia.

Karena saat ini RPH melayani penyembelihan kurban saat Idul Adha atau kegiatan keagamaan, Fajar menegaskan pihaknya juga harus memastikan masyarakat mendapatkan pelayanan yang baik.

Beberapa di antara upaya pemberian pelayanan itu yakni semua SOP terhadap hewan kurban, terutama sapi, apabila ada yang masuk, wajib dilengkapi dengan SKKH.

"Lalu, kami memastikan kondisi sapinya, apakah pincang, cacat atau ada gejala klinis PMK. Kemudian, baru dilakukan pemeriksaan antemortem dan postmortem atau sebelum sesudah dipotong. Setelah itu sapi diistirahatkan 12 jam, baru dipotong," katanya.

Per hari ini, Fajar mengaku pihaknya telah menyembelih 15 ekor sapi. Semuanya dalam kondisi sehat.

"Besok itu (penyembelihan) yang campuran. Kambing ada 17 besok, hari ini kosong untuk kambing. Kambing sedikit karena kambing kan mudah menyembelihnya," tutupnya.

RPH Surabaya terus mengantisipasi penyebaran PMK. Baca di halaman selanjutnya.




(dpe/sun)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork