Direktur PD RPH Surabaya Fajar Arifianto Isnugroho mengatakan, saat ini banyak pasar hewan yang tutup. Oleh sebab itu, pihaknya akan berusaha mengontrol sapi yang masuk ke RPH.
"Untuk mendapatkan hewan-hewan yang terawat dan bebas klinis dari gejala PMK ini tidak mudah, banyak pasar hewan yang tutup. Sehingga kami harus pastikan dari peternak di daerah-daerah yang aman," jelas Fajar kepada wartawan di RPH Pegirian, Surabaya, Kamis (23/6/2022).
"Hewan yang kami ambil hewan yang sehat. Ini untuk membantu dan memfasilitasi masyarakat tentang kebutuhan kurban, membantu menyediakan hewan yang sehat, terawat, dan terjaga," Fajar melanjutkan.
Fajar memastikan, sapi-sapi yang disiapkan hewan kurban langsung diambil dari peternak. RPH juga menyediakan dokter untuk memberikan vitamin kepada sapi.
"Diberikan vitamin, diberikan makan, lingkungan yang baik dan disemprot disinfektan secara berkala. Itu untuk mengantisipasi adanya gejala-gejala dan penularan wabah PMK," ungkap Fajar.
Saat di lokasi, terdapat 25 ekor sapi yang didatangkan langsung dari peternak Bangkalan, Madura. Puluhan hewan tersebut juga sudah memiliki surat kesehatan hewan dari dinas terkait. Sedangkan sapi yang dijual mulai Rp 17,5 juta untuk berat mencapai 260 kilogram.
"Target kami 200 ekor," ungkap Fajar.
Fajar memastikan, pihaknya melarang sapi-sapi yang masuk di RPH dari daerah -daerah yang masuk dalam zona merah wabah PMK.
"Jadi kami tetap menghindari, melarang sapi-sapi yang dari daerah wabah PMK. Sidoarjo, Gresik, Lamongan, Mojokerto. Selebihnya dalam pantauan yang relatif lebih longgar karena bukan daerah wabah. Empat daerah itu kami close, karena dilarang hewan ternak keluar," tukasnya.
(dte/dte)