Ponpes Shiddiqiyyah di Desa Losari, Ploso, Jombang kembali lengang setelah tidak lagi dijaga polisi sejak pagi tadi. Aktivitas di pesantren ini kembali normal usai Moch Subchi Azal Tsani alias Mas Bechi (42), putra kiai yang menjadi DPO pencabulan menyerahkan diri.
Pantauan detikJatim di lokasi pukul 11.30 WIB, tidak ada lagi polisi yang berjaga di pintu gerbang Ponpes Shiddiqiyyah. Akses masuk kembali normal sehingga warga pesantren bisa leluasa keluar masuk.
Pada akses jalan kampung Dusun Losari Rowo, Desa Losari, Ploso, Jombang juga tidak terlihat aktivitas penjagaan dari aparat kepolisian. Gerbang pondok hanya dijaga keamanan internal pesantren. Sayangnya, awak media tetap dilarang masuk ke pondok.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Warga setempat Tatik (60) mengatakan, pasukan Satbrimob Polda Jatim meninggalkan Ponpes Shiddiqiyyah pagi tadi sekitar pukul 09.00 WIB. Sebelumnya, pasukan polisi itu menginap semalaman hingga gapura jalan kampung.
"Ini tadi pokoknya jam 9 sudah pulang polisinya. Pagi tadi gapura sudah dibuka separuh, masih ada polisi. Terus bersih sudah enggak ada polisi jam 9," terangnya kepada wartawan, Jumat siang (8/7/2022).
Penjual bunga di depan Ponpes Shiddiqiyyah Musta'ah (68) menyampaikan hal senada. Menurutnya, polisi meninggalkan ponpes yang dipimpin ayah Mas Bechi ini sejak pagi tadi. Sementara aktivitas para santri belum tampak.
"Kalau santri tidak kelihatan, banyak yang sudah pulang," ungkapnya.
Penjemputan paksa terhadap Bechi dilakukan pasukan gabungan Polda Jatim dan Polres Jombang sejak Kamis (7/7), sekitar pukul 07.00 WIB. Polisi sempat mendapat perlawanan dari ratusan simpatisan Ponpes Shiddiqiyyah. Sehingga sekitar 320 simpatisan Ponpes diamankan ke Mapolres Jombang.
Mas Bechi, putra Pengasuh Ponpes Shiddiqiyyah Kiai Mukhtar Mukthi itu akhirnya menyerahkan diri ke polisi sekitar pukul 23.00 WIB. Mas Bechi pun langsung dibawa ke Mapolda Jatim hingga akhirnya ditahan di Rutan Klas I Surabaya di Medaeng, Sidoarjo.
(dpe/dte)