Minimnya fasilitas kesehatan di Kepulauan Sumenep kembali memakan korban. Kali ini, seorang ibu hamil meninggal saat akan dirujuk ke rumah sakit di Sumenep.
Korban yakni Suwarini (41) warga Desa Tarubeng, Gayam, Sapudi, Sumenep. Korban meninggal saat akan dirujuk ke rumah sakit di Sumenep karena pendarahan dan dalam kondisi kritis.
Kepala bidang kesehatan masyarakat, dinas Kesehatan Sumenep, drg Ellya Fardasah mengatakan korban mengalami pendarahan dan kritis pada Selasa (5/7) sekitar pukul 11. 30 WIB. Karena hal ini, pasien lantas dirujuk pada pukul 12.50 WIB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"karena butuh penanganan lebih lanjut yang harus dilakukan di rumah sakit di Sumenep, maka dirujuk pada pukul 12.50," kata Ellya, Rabu (6/7/2022).
Menurut Elyya, pasien dirujuk karena di puskesmas setempat tak ada transfusi darah dan harus dirujuk ke Sumenep. Saat dirujuk, pasien didampingi oleh dua bidan.
Setelah melewati perjalanan beberapa jam, pasien kemudian tiba di Pelabuhan Kalianget. Kebetulan saat itu ada jadwal kapal yang melayani sehingga langsung ikut dibawa kapal. Namun nahas, saat berada di atas kapal, nyawa korban tak dapat tertolong dan meninggal dunia.
"Dalam perjalanannya karena mungkin kondisinya cukup kritis jadi memang pasien meninggal dalam perjalanan," kata Ellya.
Dari keterangan yang diterima, lanjut Ellya, korban diketahui hamil anak ketiga dengan usia kehamilan 26 minggu. Korban juga diketahui selama ini tidak pernah memeriksakan kandungannya. Namun saat sudah kritis baru dibawa ke puskesmas setempat.
Ellya berharap dalam tahun ini unit transfusi darah sudah tersedia di puskesmas khususnya di daerah kepulauan. Fasilitas ini akan ditempatkan di rumah sakit Abuya kecamatan Arjasa di Pulau Kangean.
"Langkah ke depan ini insyaallah kita sudah berkoordinasi dengan PMI rencananya kita akan mengadakan unit transfusi darah di kecamatan Arjasa melalui Rumah Sakit Abuya, saat ini masih dalam proses," tandas Elyya.
(abq/fat)