Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meminta ada pemutakhiran aplikasi Sayang Warga. Terlebih ia mengikuti ngobrol santai (ngobras) bareng istrinya sekaligus Ketua PKK Surabaya Rini Indriyani dengan Kader Surabaya Hebat (KSH).
"Setiap selesai pertemuan dengan Kader Surabaya Hebat, kami langsung melakukan evaluasi untuk perbaikan dan penyempurnaan aplikasi informasi dan pelayanan. Saya matur nuwun (terima kasih) kepada Kader Surabaya Hebat atas semua masukannya, karena aplikasi ini adalah aplikasi kita bersama," kata Eri di GOR Hasta Brata Universitas PGRI Adi Buana, Selasa (5/7/2022).
Eri mengatakan sepanjang kegiatan Ngobras para KSH sangat antusias menyampaikan masukan ke pemkot. KSH juga memberikan masukan dan pertanyaan unik kepada Wali Kota Eri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Artinya ada keberanian untuk menyampaikan suatu permasalahan di rumahnya. Itulah yang menunjukkan kedekatan antara pemerintah dengan warganya, bahwa kita adalah satu keluarga besar," ujarnya.
Eri pun langsung gerak cepat saat mengetahui salah satu KSH yang menjelaskan mengenai kondisi warga di kampungnya membutuhkan bantuan kursi roda. Tak lama, Dinas Sosial (Dinsos) Surabaya mengirimkan satu buah kursi roda untuk warga itu.
"Kami akan selalu ada untuk warga Kota Surabaya. Saya harap para Kader Surabaya Hebat lainnya, jika mengetahui hal (seperti) ini, bisa langsung memberikan informasi kepada lurah dan camat di wilayah masing-masing," jelasnya.
Selain itu, untuk membangun Kota Surabaya dengan hati dan cinta kasih, para KSH itu diminta fokus dan bertanggung jawab di RT masing-masing. Agar dapat muncul rasa gotong-royong yang luar biasa dan dilakukan dengan hati.
"Sehingga dapat memberikan informasi kepada pemkot siapa saja yang nganggur, yang gizi buruk, dan juga kekurangan. Bagi saya, Kader Surabaya Hebat ini adalah pelopor perubahan pembangun," katanya.
Mantan Kepala Bappeko Surabaya ini menambahkan, para lurah dan camat diminta untuk rutin menggelar pertemuan dengan para KSH di wilayahnya masing-masing setiap dua minggu sekali untuk menghimpun berbagai masukan.
"Karena nanti di setiap kantor pelayanan akan diberi durasi pengurusan. Misalnya dalam mengurus administrasi kependudukan, harus dilayani maksimal 7 menit dan seterusnya," pungkasnya.
Sebanyak 1.237 KSH yang mengikuti kegiatan itu berasal dari Kecamatan Gayungan dan Kecamatan Jambangan Kota Surabaya. Rinciannya, Kelurahan Dukuh Menanggal sebanyak 125 KSH, Kelurahan Gayungan sebanyak 111 KSH, Kelurahan Ketintang sebanyak 92 KSH, Kelurahan Menanggal sebanyak 116 KSH.
Sedangkan di Kelurahan Jambangan ada sebanyak 178 KSH, Kelurahan Karah sebanyak 243 KSH, Kelurahan Kebonsari sebanyak 197 KSH, dan Kelurahan Pagesangan sebanyak 175 KSH.
(dpe/iwd)