Sejumlah orang yang mengatasnamakan dirinya sebagai 'Maluku Satu Rasa' melakukan aksi unjuk rasa di Holywings Gold, Jalan Basuki Rahmat, Surabaya. Holywings sebenarnya sudah disegel Pemkot Surabaya dan tidak boleh buka untuk sementara waktu.
Dari pantauan detikJatim di lapangan, massa meluruk Holywings buntut promo 'Muhammad dan Maria' di Jakarta. Mereka menuntut Holywings untuk menutup bisnis mereka selamanya di Kota Pahlawan.
Sebelum aksi berakhir, mereka menempelkan spanduk dan tulisan yang dibawa di halaman Holywings. Lalu menaburkan bunga sebagai simbol tutupnya Holywings.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Korlap aksi Maluku Satu Rasa Marsekan Ibrahim Lating mengatakan, aksi itu dilakukan lantaran merasa tersinggung dengan cara-cara promo yang dilakukan oleh Holywings di Jakarta. Meskipun saat ini perkara tersebut sudah diproses kepolisian dan Pemprov DKI telah mencabut izin 12 outlet Holywings.
"Karena mengatasnamakan 2 nama yang bagi kami adalah sakral, tujuan hidup, dan sering kami sebutkan dalam kitab-kitab kami, sembahyang, dan ibadah kami," kata Marsekan di lokasi, Rabu (29/3/2022).
Marsekan menambahkan, apa yang dilakukan Holywings tak bisa dibenarkan sama sekali. Baik dari segi agama maupun hukum di Indonesia.
"Holywings telah menyinggung kami secara keyakinan, karena Muhammad dan Maria engkau tukarkan dengan segelas minuman. Kami tidak akan pernah menoleransi kejadian ini dan harus diusut sampai ke akar-akarnya, harus ditutup, tidak ada ruang negosiasi dengan kami," tegasnya.
Massa mengaku siap perang dengan Holywings dan mewanti-wanti tempat hiburan lain agar tidak bermain isu sensitif. Baca di halaman selanjutnya
Maka dari itu, ia bersama sejumlah masyarakat Maluku di Surabaya Raya bersatu mengadakan aksi di jantung kota Surabaya tersebut. Promo Holywings dinilai bisa menyulut pertikaian.
"Holywings telah menghina kami dan menjadi musuh bersama, ketika urusan ini tidak selesai, maka kami menabuh genderang perang dengan kalian. Apabila urusan ini dianggap remeh oleh Holywings, maka kami akan datang dengan massa yang lebih besar," tuturnya.
Apabila dalam penindakannya negara tidak bisa mengambil sikap hukum secara tegas, sambung Marsekan, ia mengancam akan kembali demo. Bahkan, dia sudah siap mendatangkan massa yang lebih besar.
"Jika negara tidak bisa berpihak terhadap keadilan atas sakit yang kami rasakan, maka Holywings, urusan kami tidak akan pernah selesai. Kami halalkan darahmu ketika menyangkut dengan keyakinan kami. Aksi menabur bunga ini sebagai simbol bahwa Holywings telah wafat dan ketika wafat tidak boleh dihidupkan kembali," katanya.
Ia berharap kegaduhan Holywings ini bisa menjadi pelajaran penting bagi khalayak dan pengusaha hiburan serupa. Terlebih ketika menyangkut isu SARA yang bisa menyulut gejolak masyarakat.
"Yang kau hina adalah keyakinan, agama, dan patokan hidup kami, menyangkut harga diri kepercayaan bagi kami dan itu sangat sensitif. Bagi semuanya, ini menjadi pembelajaran penting agar bisa menjadi bahan masukan yang baik bagi tempat-tempat hiburan yang lain, jangan bermain-main di isu-isu yang sangat sensitif ini," tukasnya.