Kader PKB-Gerindra di Jatim Tak Masalah Koalisi tapi Ngotot Berebut Capres

Kader PKB-Gerindra di Jatim Tak Masalah Koalisi tapi Ngotot Berebut Capres

Faiq Azmi - detikJatim
Senin, 27 Jun 2022 11:46 WIB
Ketum PKB Muhaimin Iskandar bertemu Ketum Gerindra Prabowo Subianto di Kertanegara, Sabtu (18/6) malam. Dalam pertemuan itu mereka membahas mengenai Pemilu 2024
Prabowo Subianto saat bertemu dengan Muhaimin Iskandar. (Foto: ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA)
Surabaya -

Partai Gerindra dan PKB saat ini sedang membangun Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya. Namun, kedua partai ini sama-sama ngotot ingin menjadikan ketua umumnya sebagai calon presiden (capres) 2024.

Seperti yang dikatakan Sekretaris DPW PKB Jatim Anik Maslachah saat menemani Muhaimin Iskandar pada acara Haflah Tahtim Ponper Al Ibrohimy Galis, Bangkalan, Minggu (26/6) malam. Anik menegaskan, Cak Imin-sapaan akrab Muhaimin Iskandar, tetap dipasang sebagai capres.

"Dengan disepakatinya Koalisi Indonesia Raya, PKB bersama Gerindra, Gus Muhaimin tetap menjadi presiden, bukan wakil presiden," tegas Anik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anik membeberkan, selama Cak Imin mengunjungi sejumlah tempat di Jatim, dukungan sebagai calon presiden terus mengalir. Salah satunya dari kelompok Perempuan NU Jatim.

"Perempuan NU di jatim makin deras yang merindukan Gus Muhaimin menjadi presiden, bukan wapres. Karena Gus Muhaimin adalah NU, kami sangat rindu dan ingin punya presiden asli warga NU," ujar Anik.

ADVERTISEMENT

"Animo, aspirasi, harapan, dan dukungan perempuan NU di wilayah Jatim untuk Gus Muhaimin saya kira sebuah kewajaran. Karena Gus Muhaimin sangat peduli dengan isu-isu perempuan, tentu karena adanya rasa saling memiliki, saling peduli, dan saling mendukung sesama warga NU," sambung Anik.

Menurut Wakil Ketua DPRD Jatim ini, jumlah populasi warga NU di Indonesia sangat besar. Sudah sepatutnya, perwakilan dari NU memimpin Indonesia.

"Karena kami ini warga NU dan NU jumlahnya sangat besar, sekitar 54 persen dari populasi umat islam di Indonesia. Sedangkan Gus Muhaimin adalah bagian dari kami, cucu Mbah Bisri Syansuri salah satu pendiri NU. Sudah saatnya NU memimpin," tegasnya.

Anik menambahkan, dukungan yang terus mengalir dari arus bawah, membuat PKB semakin termotivasi untuk memenangkan Pemilu 2024. Sekaligus menjadikan Cak Imin sebagai presiden.

"PKB akan terus bekerja mengampanyekan Gus Muhaimin Capres 2024. Bagaimanapun, aspirasi terus kami perjuangkan, tidak bisa ditawar. Gus Muhaimin capres, bukan cawapres. Dan saya pikir menjadi pasangan yang ideal religius-nasionalis antara Gus Muhaimin-Prabowo," tandas Anik.

Tapi Gerindra Jatim juga ngotot mengusung Prabowo jadi capres 2024, lalu apa kata Gerindra soal sosok Cak Imin? Baca selengkapnya di halaman selanjutnya.

Sebelumnya, Gerindra Jatim juga siap mengusung Ketum Prabowo Subianto sebagai capres 2024. Gerindra juga menyambut baik koalisi dengan PKB.

"Dalam rakor pemenangan pemilu ditegaskan Partai Gerindra sepakat untuk bekerja sama dengan PKB menyukseskan Pilpres 2024. Bagi Gerindra, nama Pak Prabowo sudah bersifat final untuk posisi capres," kata Sadad kepada detikjatim, Kamis (23/6) lalu.

Disinggung soal sosok cawapres, Sadad mengungkapkan bahwa hal itu akan diserahkan sepenuhnya kepada Prabowo.

"Posisi cawapres, Gerindra Jatim tegak lurus satu komando bersama Prabowo. Artinya, beliau lah yang menentukan, siapa yang nanti jadi pasangannya," tegas Sadad.

Sadad melanjutkan, kalaupun PKB mengusung nama Cak Imin, sah-sah saja. Menurutnya, hal itu merupakan urusan internal PKB. Gerindra tidak akan ikut campur.

"Apakah itu Cak Imin atau bukan, itu hak prerogatif PKB, tentu Cak Imin sebagai Ketum jadi prioritas. Gerindra nggak punya kapasitas untuk memengaruhi atau mempunyai keinginan siapa figur yang diusung PKB. Termasuk Gerindra Jatim tidak punya kapasitas untuk mengaminkan atau mencegah keinginan Cak Imin menjadi capres, bukan cawapres," sambungnya.

Gerindra bilang koalisi dengan PKB masih dinamis, bisa saja ada partai lain yang turut bergabung. Baca di halaman selanjutnya.

Sadad mengungkapkan, Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya sendiri tentu akan bergerak dinamis. Artinya, partai yang tergabung dalam kondisi itu juga bisa saja bertambah.

Salah satu pimpinan DPRD Jatim ini menyatakan, Gerindra Jatim berharap dalam 'Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya' akan ada tambahan partai yang bergabung.

"Kemudian partai Gerindra berharap bahwa bukan sekadar Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya, tetapi diharapkan nanti bisa bertambah parpol yang bergabung. Ketua Harian Pak Sumi Dasco Ahmad menyebut Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya akan semakin besar, tidak hanya dua partai untuk bekerja sama menyukseskan Pilpres 2024, bahasa tepatnya seperti itu," tegas Sadad.

Keluarga besar Ponpes Sidogiri Pasuruan ini menambahkan, segala kemungkinan soal koalisi hingga usung mengusung capres-cawapres akan berlangsung dinamis sampai deklarasi dan pendaftaran di KPU.

"Sampai deklarasi capres=cawapres menurut saya bersifat dinamis. Tetapi kesepakatan antara Gerindra dan PKB kerja sama untuk 2024 merupakan langkah maju, semakin menjelaskan dan menggambarkan ada tiga poros utama di pilpres mendatang," tukas Sadad.



Simak Video "Video: Cak Imin Bantah Arahan Prabowo soal Rapatkan Barisan Terkait Pemilu 2029"
[Gambas:Video 20detik]


Hide Ads