Pemkab Ponorogo masih menunggu petunjuk pelaksanaan (juklak) dan petunjuk teknis (juknis) dari Pemprov Jatim untuk penanganan PMK di Ponorogo. Terutama bantuan sosial untuk para peternak sapi yang terdampak.
"Kami sudah berkoordinasi dengan bu Gubernur untuk mendesak dan mengingatkan segera keluar juklak dan juknis," tutur Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko kepada wartawan, Jumat (24/6/2022).
Giri menambahkan usai keluar juklak dan juknis pihaknya segera melakukan diskresi. Tujuannya, untuk segera membantu para peternak sapi di Ponorogo yang terdampak PMK.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bank masih menunggu hasil dari OJK, harapannya ada penundaan angsuran," tandas Giri.
Sedangkan untuk bank, pihaknya sudah meminta penundaan angsuran sementara waktu. Namun pihak bank belum bisa memberikan keputusan sebab menunggu hasil dari OJK.
"Terima kasih statement dari pak Airlangga Hartarto yang mengatakan sapi mati diganti Rp 10 juta," terang Giri.
Kriteria terkait penggantian ternak yang terdampak PMK, lanjut Giri, sampai saat ini belum ada juklak juknis. Padahal sapi yang mati tersebut para peternak modalnya dari hasil berhutang.
Sementara, disinggung soal adanya bantuan Rp 500 ribu untuk sapi yang mati. Giri menyebut bantuan tersebut tetap berjalan. Pihaknya sudah memerintahkan BPBD.
"Untuk yang Rp 500 ribu tetap jalan, sudah kami taruh d BPBD, jadi yang memakamkan adalah Desa agar membentuk tim, biar ada gotong royongnya kemudian diganti oleh BPBD," papar Giri.
Menurut Giri, pemakaman sapi yang mati akibat PMK bakal menjadi wewenang BPBD. Agar Pemdes juga membentuk tim untuk gotong royong memakamkan. Pun juga soal pengobatan untuk hewan ternak. Serta sembako diberikan kepada warga setempat sejumlah 300 pack. Dibagi 6 desa, per desa dapat 50 pack.
"Anak-anak yang mau masuk sekolah ada 173 anak SMP dan SMA kita cari jalan keluar dari pemerintah atau Baznas," papar Giri.
Jika dibebankan ke APBDes, lanjut Giri, pihaknya tidak yakin ada jalan keluar. Pasalnya, dana desa sudah keluar 32 persen untuk infrastruktur. Sedangkan Desa sendiri apakah masih punya saldo atau tidak.
"Kalau tidak punya saldo kan kasihan, apalagi sudah terslot-slot," pungkas Giri.
(iwd/iwd)