Dalam Sehari 8 Ekor Sapi Perah Mati Akibat PMK di Ponorogo

Dalam Sehari 8 Ekor Sapi Perah Mati Akibat PMK di Ponorogo

Charolin Pebrianti - detikJatim
Selasa, 21 Jun 2022 13:19 WIB
Warga menunjukkan lokasi penguburan sapi di Ponorogo
Warga menunjukkan lokasi penguburan sapi di Ponorogo. (Foto: Charolin Pebrianti/detikJatim)
Ponorogo -

Para peternak sapi perah di Kecamatan Pudak Ponorogo berharap uluran tangan dari pemerintah. Terutama dalam hal penguburan massal sapi. Tidak hanya alat berat, warga juga butuh sembako untuk makan sehari-hari.

Salah satu peternak di Kecamatan Pudak, Kuslan mengatakan penguburan sapi itu membutuhkan banyak tenaga. Mulai dari membawa sapi ke lokasi pemakaman, pengerukan tanah, hingga penguburan.

"Untuk penguburan itu, butuh tenaga warga setempat. Kalau mengubur sendiri tidak bisa. Jadi butuh backhoe untuk mengubur sapi yang mati. Sebab sehari bisa 6 hingga 8 ekor sapi mati," tutur Kuslam kepada detikjatim, Selasa (21/6/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, kata Kuslan, setelah penguburan juga ada makam sapi yang meledak. Tak jarang warga harus gotong royong untuk menguruk tanah lagi.

"Kalau 3 hari pasca dikubur biasanya ada kaki sapi tiba-tiba keluar. Istilahnya meledak," ujar Kuslan.

ADVERTISEMENT

Data di Kecamatan Pudak, Ponorogo per 21 Juni 2022, hewan ternak terjangkit PMK sebanyak 4.716 ekor. Sebanyak 473 ekor sapi di antaranya mati. Sapi dewasa yang mati sebanyak 125 ekor, pedet (anak sapi) sebanyak 105 ekor, dan sembelih paksa sebanyak 243 ekor.

"Untuk mengurangi kerugian sebagian memilih memotong paksa sapi, dilihat dari kondisi sapi kisaran Rp 1,5 hingga Rp 2 juta," terang Kuslan.

Sementara, Kades Krisik Erwan Santoso mengatakan penguburan sapi dilakukan sewaktu-waktu. Sebab, sapi bisa mati kapan saja.

"Kadang pagi, siang, sore, malam. Sewaktu-waktu selalu ada laporan sapi mati," kata Erwan.

Sementara Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan (Dipertahankan) Ponorogo Masun menambahkan pihaknya saat ini fokus penanganan medis untuk sapi terpapar PMK.

"Kami menerima 7 mahasiswa dari IPB yang bisa jadi asisten lapang para tenaga veteriner di Kecamatan Pudak," pungkas Masun.




(dpe/iwd)


Hide Ads