Kondisi Roni ini diungkapkan kakaknya, Indahwati. Ia menyebut, keluarga sengaja membatasi pertemuan Roni dengan orang luar untuk menjaga psikisnya yang terlihat masih shock.
Memang, sejak kembali pulang, keluarga tidak memperbolehkan orang luar menemui Roni terlebih dahulu. Ini dilakukan untuk menjaga perasaan Roni dari trauma.
"Kita juga menjaga perasaannya takutnya kalau banyak ditanya kan dia takut atau gimana, trauma kita menjaga psikisnya juga," kata Indahwati saat ditemui di kediamannya, Rabu (22/6/2022).
Indahwati mengaku, adik bungsunya itu tergolong orang yang pendiam. Ia memang jarang sekali beriteraksi dengan orang lain. Sedangkan di lingkungan keluarganya, memang Indahwati yang punya hubungan lebih dekat dengan Roni.
"Anaknya cenderung pendiam, anaknya introvert sekali. Jadi tidak begitu banyak bercerita. Tapi paling dekat dengan saya," aku Indahwati.
Usai kembali ditemukan, keluarga bersyukur Roni bisa kembali pulang dengan selamat. "Alhamdulillah, bersyukur sekali. Pulang dengan keadaan selamat," imbuh Indahwati.
Diketahui, Roni merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara. Tahun ini, warga Jalan Wendit Timur, RT03/RW06, Desa Mangliawan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, ini lulus dari pendidikan sekolah menengah kejuruan.
Sebelumnya, Roni Nur Efendi (20), wisatawan asal Malang, yang sempat hilang ditemukan di tebing curam bawah Pusung Dhuwur atau 13 KM dari lokasi posko TNBTS Wonokitri. Roni ditemukan pukul 12.00 WIB, Selasa (21/6/2022) dalam kondisi lemas-dehidrasi di jalur ekstrem.
(hil/fat)