Cerita Ibu-Bayi Kritis Terombang-Ambing di Laut gegara Mesin Kapal Kayu Mati

Cerita Ibu-Bayi Kritis Terombang-Ambing di Laut gegara Mesin Kapal Kayu Mati

Ahmad Rahman - detikJatim
Senin, 20 Jun 2022 23:15 WIB
Proses rujukan ibu dan bayi warga kepulauan Sumenep yang kritis
Proses rujukan ibu dan bayi warga kepulauan Sumenep yang kritis. (Foto: Dok Dinkes Sumenep)
Sumenep -

Kondisi seorang perempuan warga Pulau Pagerungan Kecil, Kecamatan Sapeken sempat kritis setelah melahirkan. Ibu dan bayinya itu harus dirujuk ke daratan Sumenep dengan kapal kayu "Siaga Desa Sapeken" agar mendapat penanganan intensif. Tapi di tengah perjalanan kapal itu tiba-tiba bermasalah dan sempat hilang kontak.

Warga Pagerungan kecil Kecamatan Sapeken yang kritis itu bernama Yanti Mulyana (38). Perempuan itu sempat mengalami kejang sebelum melahirkan. Beruntung saat itu ada tim Rumah Sakit Terapung Ksatria Airlangga (RSTKA) yang sedang melakukan kegiatan sosial sehingga korban langsung dioperasi sesar.

"Pasien hamil dengan eklamsia (komplikasi kehamilan). Pasien sempat kejang di rumah. Alhamdulillah karena ada Tim RSTKA di Pagerungan Besar dan Pagerungan Kecil dalam rangka bakti sosial pasien bisa dilakukan tindakan sesar. Alhamdulillah bayi bisa dilahirkan dengan selamat, kata Dokter Puskesmas Sapeken Reni, Senin (20/6/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun karena kondisi ibu bayi mengalami eklamsia, yang bersangkutan dan bayinya perlu mendapatkan penanganan medis lebih maksimal. Karena itulah keduanya dirujuk ke RSUD Moh Anwar Sumenep didampingi 3 orang dokter dan satu bidan dengan kapal kayu "Siaga Desa Sapeken."

Proses rujukan ibu dan bayi warga kepulauan Sumenep yang kritisProses rujukan ibu dan bayi warga kepulauan Sumenep yang kritis. (Foto: Dok Dinkes Sumenep)

"Kondisi ibu yang kurang baik sejak sebelum operasi itu perlu mendapatkan pelayanan yang lebih maksimal dan intensif. Karena itu yang bersangkutan harus dirujuk ke RSUD Sumenep. Dirujuk langsung oleh dokter spesialisnya (yang menangani)," katanya.

ADVERTISEMENT

Saat proses perujukan pasien melalui jalur laut itulah ketegangan terjadi. Setelah beberapa jam perjalanan kapal kayu itu tiba-tiba hilang kontak. Kapal itu ternyata mengalami masalah mesin di perairan pulau Komerean Ra'as. Semua pihak termasuk Dinas Kesehatan Sumenep terus melakukan berbagai upaya.

Kepala Dinas Kesehatan Sumenep Agus Mulyono menyampaikan pada saat yang sama di lokasi kapal yang bermasalah itu sebuah kapal TNI AL yang kebetulan lokasinya cukup dekat. Dinas Kesehatan Sumenep pun melakukan komunikasi secara intensif dan meminta bantuan dari kapal TNI AL itu.

"Pasien dirujuk dengan kapal yang tersedia ke RSUD Mohammad Anwar Sumenep. Sudah disiapkan 2 ambulans di pelabuhan (untuk menjemput). Tiba-tiba ada kendala sehingga tim dokter yang mendampingi dari Pagerungan Besar memutuskan merujuk pasien ke lokasi terdekat di RS Abuya Kangean," kata Mulyono.

Menurutnya, tim medis RS Abuya Kangean telah berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan pertolongan medis kepada Yanti dan bayinya. Menurut Mulyana saat ini pasien dan bayinya dalam kondisi yang berangsur-angsur membaik sehingga tidak perlu lagi dirujuk ke Sumenep.




(dpe/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads