Upaya Peternak Pujon Malang Selamatkan Sapi yang Terpapar PMK

Upaya Peternak Pujon Malang Selamatkan Sapi yang Terpapar PMK

M Bagus Ibrahim - detikJatim
Senin, 20 Jun 2022 12:11 WIB
Peternak di Pujon memberikan ramuan herbal ke sapi perahnya
Peternak di Pujon memberikan ramuan herbal ke sapi perahnya (Foto; M Bagus Ibrahim/detikJatim)
Malang -

Peternak sapi perah di Pujon, Kabupaten Malang, punya cara mengobati ternak sapi mereka yang terpapar penyakit mulut dan kuku (PMK). Mereka memberikan ramuan herbal.

Pengobatan itu menjadi salah satu upaya peternak untuk menyelamatkan sapi perah yang tersisa. Setelah ratusan ekor sapi perah di wilayah itu telah meninggal karena terserang PMK.

"Semua dilakukan biar sapi kena PMK sembuh. Mulai dikasih jamu dari kunir, ada daun sirih, ada temulawak, degan ijo, jeruk nipis, air gula, sampai kata-kata dari dukun," ujar Kepala Dusun Krajan, Desa Pujon Kidul, Asnawi kepada detikJatim, Senin (20/6/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain mengobati dengan ramuan herbal, peternak juga menggunakan pengobatan medis dengan memberikan vitamin dan obat-obatan. Ini mereka dapatkan dengan cara membeli dari dokter hewan atau mendapatkan jatah dari desa.

"Kalau vitamin dari dokter atau dinas peternakan, dari desa juga ada. Tapi kadang peternak juga beli sendiri obatnya, karena kebutuhannya kan spontan dan minta ke desa dadakan ya gak bisa perlu proses," katanya.

ADVERTISEMENT

Menurut Asnawai, wabah PMK sangat berdampak pada warga setempat. Sebab, mayoritas mereka menggantungkan hidup dari beternak sapi perah.

"Sekitar 60 persen di Dusun Krajan ini memelihara sapi perah. Masalahnya kasihan warga yang tidak punya pekerjaan lain selain bergantung pada hasil sapi perah, perekonomiannya akan sangat terdampak akibat PMK," ungkapnya.

Salah satu peternak sapi perah di Dusun Krajan, Surahman (52) menyampaikan, meski sapi perah yang terpapar PMK bisa disembuhkan namun kondisinya akan sulit kembali seperti sedia kala.

"Saya punya dua sapi perah sembuh dari PMK setelah menjalani pengobatan selama satu bulan. Tapi kondisinya sekarang belum bisa normal, makan masih sulit, penghasilan susu-nya juga menurun dan ada luka yang susah sembuh," tegasnya.

Secara terpisah, Camat Pujon, Ahmad Effendi, mengatakan berdasarkan data per 12 Juni 2022, jumlah sapi perah mati akibat PMK ada sebanyak 373 ekor. Jumlah ini tersebar di 10 desa.

Sedangkan untuk sapi yang terpapar PMK tercatat sebanyak 7.322 ekor dari jumlah populasi sapi sebanyak 23.807 ekor.

"Hari ini (Senin 20 Juni 2022) dari desa akan laporan update lagi. Dalam satu minggu ini desa kami minta untuk melakukan pendataan komplet jenis hewan ternaknya," kata Effendi.




(abq/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads