Peternak di Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, mengeluh turunnya produksi susu sapi perah. Turunnya produksi karena imbas wabah penyakit mulut dan kuku (PMK).
Salah satu peternak sapi susu perah, Suwarno (51) mengatakan sebelum wabah melanda, seekor sapi perah bisa menghasilkan sekitar 10 liter susu sapi. Namun sejak wabah, menyusut 4 liter saja.
"Jika biasanya satu perahan bisa menghasilkan 10 liter susu. Sekarang hanya 4 liter saja," kata Suwarno, Senin (6/6/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Suwarno sendiri merupakan peternak asal Desa Pandesari. Selama ini ia mempunyai 3 ekor sapi dan mampu menghasilkan sekitar 35 liter susu sapi perah per harinya.
Namun sejak ternak sapinya terserang PMK, hasil perahan susu menyusut hingga sampai 15 liter. Ia menduga turunnya hasil perannya karena kondisi sapi yag kurang sehat.
"Turunnya cukup banyak, mau gimana memang tidak bisa. Karena kemungkinan sapi dalam kondisi tidak sehat," ujar Suwarno.
Suwarno kemudian menduga dua ekor sapinya terkena PMK. Ini diketahui dari kondisi kukunya yang memutih dan yang kedua mulutnya mengeluarkan lendir terus menerus. Sedangkan satunya lagi dalam keadaan hamil.
"Dari tiga ekor yang dua sakit, satu ekor bagian kukunya sampai memutih, dan yang satunya mulutnya berbusa atau mengeluarkan lendir secara terus menerus. Satunya lagi hamil," bebernya.
Wakil Ketua DPRD, Shodiqul Amin membenarkan produksi susu di Kecamatan Pujon memang mengalami penurunan sejak beberapa waktu terakhir. Penurunan produksi susu terjadi sejak wabah PMK banyak menyerang ternak, khususnya sapi.
Pihaknya mencatat, sebelum adanya wabah PMK jumlah produksi susu di Kecamatan Pujon bisa mencapai 114 ton per hari, namun kini hanya 85 ton dalam satu harinya.
"Kalau rata-rata satu ekor laktasi yang produktif itu produksinya sekitar 10 sampai 11 liter, maka kisaran 3 ribu ekor lebih yang terinfeksi PMK. Mudah-mudahan segera dapat teratasi sehingga perekonomian tetap bisa berjalan," papar Amin.
Data dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Kabupaten Malang per 5 Juni 2022 menyebutkan jumlah kasus PMK mencapai 2.540 ekor. Terbanyak wabah PMK menyerang ternak sapi di Kecamatan Ngantang.
(abq/fat)