Sungguh pilu kisah pria asal Desa Sambakati, Kecamatan Arjasa, Kangean, Sumenep Atman bin Pakirin (64) yang tadinya tercatat sebagai Calon Jemaah Haji (CJH) Sumenep. Ia harus kecewa dua kali karena gagal berangkat haji.
Ketika pertama kali dinyatakan gagal berangkat haji ia mengaku mengaku kecewa yang begitu menusuk. Tidak lama kemudian ia dapat kabar bisa berangkat sehingga melakukan sujud syukur dan videonya viral, tapi ternyata hanya prank.
Berikut sejumlah fakta pilunya Atman Pakirin dinyatakan gagal berangkat haji karena keputusan otoritas haji di Saudi Arabia:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Sudah mempersiapkan segala keperluan untuk berangkat haji
Tersirat dari wajah Atman kekecewaan dan kesedihan yang mendalam setelah menerima kabar bahwa dirinya gagal berangkat haji. Padahal keluarganya sudah mempersiapkan semuanya untuk mengantar keberangkatannya.
Keluarganya telah menggelar selamatan. Para tetangga rumahnya pun turut hadir dalam selamatan itu. Kemudian keluarganya juga secara bergiliran menunggunya ketika menjalani kegiatan selama 20 hari di Kabupaten Sumenep.
Karena itulah ia mengaku malu pada keluarga dan para tetangganya. "Perasaan saya yang menusuk itu, ya, saya malu karena saya digagalkan ini. Rasa itu tidak bisa ditebus dengan uang 1 miliar, karena harapan tetangga dan keluarga itu," kata Atman ditemui di Sumenep, Selasa (14/06/2022).
2. Menabung sejak 2011 dan telah rutin mengikuti manasik haji
Atman mengaku telah menabung untuk berangkat haji sejak 2011 silam. Dirinya pun telah melakukan pelunasan biaya haji itu pada 2020 lalu. Betapa senang dirinya pada akhirnya sempat menjadi bagian dari CJH Sumenep Kloter 21.
Pria yang sehari-hari bekerja sebagai petani dan pedagang sapi itu pun rutin melaksanakan manasik haji. Keluarganya pun mendukung penuh keinginan Atman untuk berangkat ke Tanah Suci.
Senin (13/6/2022) lalu ketika ia sedang mengikuti persiapan keberangkatan haji di Kantor Kemenag Sumenep, ia pun mendapat kabar mendadak bahwa dirinya tidak bisa berangkat.
Pada akhirnya Atman hanya bisa menerima kenyataan itu meski telah menjalani rangkaian manasik haji. Pada masa itulah ia sempat mendapat kabar menyenangkan tapi ternyata cuma 'prank'.
3. Gagal berangkat karena faktor usia
Seharusnya Atman berangkat ke Embarkasi Surabaya bersama 316 CJH Sumenep lainnya pada 18 Juni besok. Pria yang sudah melengkapi diri dengan tas sahara berisi keperluan di tanah suci dengan tulisan kelompok terbang (Kloter) 21 dengan penanda pita kuning itu mengaku sangat terpukul. "Kemarin waktu manasik dikasih tahu. Saya dipanggil ke ruangan," ujar Atman dengan mata berkaca-kaca.
Kepala Kantor Kemenag Sumenep Chaironi Hidayat mengatakan, pihaknya prihatin atas keputusan itu. Atman gagal berangkat karena usianya melebihi batas maksimal pada 30 Juni mendatang, yakni 65 tahun. Pemberitahuan soal aturan batas usia itu baru ia terima dari Pemerintah Arab Saudi. Visa Atman pun tak bisa diproses.
"Pada dasarnya kami juga menyayangkan itu. Kami sudah positif memberangkatkan 317 jama'ah, akan tetapi beberapa hari yang lalu ada pemberitahuan dari Saudi Arabia bahwa ada beberapa orang yang visanya masih belum bisa dikirimkan ke Indonesia, salah satunya adalah jama'ah Sumenep (Atman)," kata Chaironi.
4. Dapat kabar gembira hingga sujud syukur tapi ternyata prank
Atman bin Pakirin warga Desa Sambakati, Kecamatan Arjasa, Kangean, Sumenep sempat begitu gembira ketika mendapat kabar dirinya jadi berangkat tahun ini setelah sebelumnya sempat dinyatakan gagal. Padahal saat itu dirinya mengaku sudah legowo menerima kenyataan bahwa dirinya gagal berangkat ke tanah suci.
Kabar bahwa dirinya bisa berangkat disampaikan oleh adik kandung Atman bernama Adiya yang mengetahui bahwa Atman jadi berangkat ke Tanah Suci dari tetangganya pada Kamis (16/06/2022).
Tetangganya itu menunjukkan foto undangan pemberangkatan atas nama Atman bin Pakirin. Saat menerima kabar itu, Atman langsung sujud syukur karena tidak bisa menyembunyikan rasa gembira dan syukurnya.
"Masalah pemberangkatan ka'dinto anyar bede berita enggi korang jelas manabi tak narema undangan sakeng ca'epon ponakan anyarla insyaallah tolos (masalah pemberangkatan ini barusan ada berita, iya kurang jelas karena belum menerima undangan, Cuma katanya keponakan barusan insyaallah jadi)," kata Adiya.
Sayangnya, tentang kabar itu Kepala Kemenag Sumenep Chaironi Hidayat menyampaikan klarifikasi bahwa hal itu tidak benar. Pihaknya mengatakan bahwa undangan pemberangkatan yang beredar di media sosial adalah undangan resmi dari Kemenag. Tapi undangan itu tidak diberikan karena sudah pasti Atman gagal berangkat.
5. Video sujud syukurnya viral di media sosial
Video yang menunjukkan bagaimana Atman bersujud syukur setelah mendapat kabar dari tetangga dan adiknya bahwa ia bisa berangkat ke tanah suci tahun ini beredar di media sosial. Judul video itu 'Sujud syukur pak Atman yang gagal berangkat haji. Alhamdulillah jadi berangkat Masyaallah'.
"Saya juga sudah melihat di YouTube kalau Pak Atman sujud syukur, karena ada informasi yang sampai ke beliau bahwa jadi berangkat berdasarkan undangan yang sudah tersebar di media sosial. Perlu kami jelaskan kronologisnya, bahwa kemarin kami kedatangan 2 orang mengaku perwakilan keluarga pak Atman mengklarifikasi tentang kegagalan Pak Atman berangkat haji," kata Kepala Kemenag Sumenep Chaironi Hidayat.
"Saya jelaskan sesuai dengan regulasi yang ada ini. Saudi Arabia sampai saat ini belum bisa mengeluarkan visa seluruh jemaah haji yang lahirnya 30 juni 1957 dan itu bukan hanya di Sumenep, Jatim. Ada 18 orang, salah satunya adalah Pak Atman," imbuhnya.
Dia menambahkan, undangan calon jemaah atas nama Atman itu diambil oleh 2 orang yang mengaku sebagai keluarganya. Ada kemungkinan mereka-lah yang memotret dan menyebarkan surat undangan itu ke media sosial. Sehingga surat itu viral dan menimbulkan salah paham.
"Orang yang mengaku perwakilan itu kemarin ke seksi haji dan mengambil undangan itu. Nah bisa jadi kemudian undangan ini difoto kemudian disebar. Perlu kami tegaskan bahwa sampai saat ini belum ada perubahan aturan dari Saudi Arabia. Artinya, Pak Atman sampai saat ini visanya belum turun," terangnya.
Dari keterangan tersebut, dipastikan bahwa calon jemaah haji Sumenep yang akan berangkat pada 17 Juni 2022 ke embarkasi Surabaya sebanyak 316. Rinciannya, 315 jemaah haji dan 1 pemandu haji daerah (PHD). Sebelumnya, calon jemaah haji berjumlah 317 dengan Atman yang masuk pada data awal.
(dpe/fat)