Fraksi Gerindra Jatim Kampanye 'Wani Mangan Daging' di Tengah Wabah PMK

Fraksi Gerindra Jatim Kampanye 'Wani Mangan Daging' di Tengah Wabah PMK

Faiq Azmi - detikJatim
Jumat, 17 Jun 2022 00:31 WIB
Anggota Fraksi Gerindra DPRD Jatim
Anggota Fraksi Gerindra DPRD Jatim. (Foto: Istimewa)
Surabaya -

Fraksi Gerindra DPRD Jatim mengampanyekan gerakan 'wani mangan daging' menjelang Idul Adha. Fraksi Gerindra Jatim ingin masyarakat tidak takut memakan daging di tengah wabah penyakit mulut dan kuku (PMK).

"Kami kampanyekan gerakan ini agar masyarakat Jatim tidak takut makan daging di tengah wabah PMK yang sedang heboh di Jatim. Apalagi, sekitar 3 minggu lagi, sudah masuk Hari Raya Idul Adha," kata Ketua Fraksi Gerindra DPRD Jatim M Fawait di Gedung DPRD Jatim, Kamis (16/6/2022).

Fawait mengungkapkan gerakan ini dilakukan agar masyarakat tidak takut mengkonsumsi hewan ternak seperti sapi dan kambing. Menurut Fawait, ada tips untuk memasak daging agar aman dari PMK.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Fraksi mengajak untuk melakukan gerakan makan daging sapi, caranya dengan merebus daging apa saja, minimal 30 menit. Kalau kita menyalahkan pemerintah soal wabah enggak bisa. Jadi ini solusinya, ya, bagaimana peternak agar tetap berdaya," jelasnya.

Selain merebus selama 30 menit Fawait menyarankan agar masyarakat menghindari dulu memakan daging sapi/kambing pada bagian jeroan, kepala, hingga kaki.

ADVERTISEMENT

"Wabah PMK telah dinyatakan aman dan tidak bisa menjangkit manusia. Misalnya kayak steak itu harus mateng, yang nggak boleh itu sebenarnya jeroan, babat, kepala, dan kaki," katanya.

Menjelang Hari Raya Idul Adha 2022 Fawait meminta Pemprov Jatim agar turun tangan memberi perhatian khusus kepada peternak yang sedang lesu, khususnya dalam hal penjualan hewan ternak. Caranya dengan memberi opsi budidaya ikan tawar dan semacamnya.

"Peternak dialihbudidayakan dengan pengembangan ikan seperti lele dan lain sebagainya yang relatif cepat panen. Lalu opsi lainnya Pemprov di momen PPDB anak-anak peternak juga bisa dikasih subsidi oleh Pemprov tergantung kebutuhan. Mulai dari buku sampai seragam. Itu solusi kalau Pemprov mau membantu peternak," tegasnya.

Ia juga menyarankan para peternak untuk melakukan koordinasi dengan Dinas Peternakan setempat mengingat Pemprov Jatim telah menyiapkan vaksin untuk menekan wabah PMK agar tidak semakin meluas.

"Ini wabah, enggak bisa kalau secepat itu. Pasti butuh waktu," pungkasnya.




(dpe/iwd)


Hide Ads