Ratusan Sapi Mati Akibat PMK Dikubur Massal di Pujon Kidul Malang

Ratusan Sapi Mati Akibat PMK Dikubur Massal di Pujon Kidul Malang

Muhammad Aminudin - detikJatim
Rabu, 15 Jun 2022 11:21 WIB
Kuburan massal sapi di Malang
Kuburan massal sapi di Malang (Foto: Muhammad Aminudin/detikJatim)
Malang -

Ratusan ekor sapi perah milik warga Desa Pujon Kidul, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, mendadak mati. Sapi-sapi ini diduga terserang penyakit mulut dan kuku (PMK). Warga terpaksa memotong paksa sapi yang mati dan sebagian dikubur massal di lahan milik perhutani.

Awalnya, sapi yang mati hanya dikubur di pekarangan rumah warga masing-masing. Namun, mengingat ukuran sapi yang mati relatif besar dan jumlahnya terus bertambah, masyarakat sempat kebingungan mencari lahan untuk mengubur bangkai-bangkai sapi tersebut.

Camat Pujon, Ahmad Taufiq mengatakan, berdasarkan data per 12 Juni 2022, jumlah sapi yang mati akibat PMK sebanyak 373 ekor menyebar di 10 desa, salah satunya Pujon Kidul. Sapi yang mati tidak terjadi bersamaan, sehingga penguburan dilakukan juga tidak bersamaan di pekarangan warga dan kini di lahan milik Pemerintah Desa Pujon.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jumlah sapi yang mati di Kecamatan Pujon diduga akibat PMK sebanyak 373 ekor menyebar di 10 desa. Tapi matinya tidak bersamaan dan penguburannya pasti juga tidak bersamaan dan lokasi penguburan juga di wilayah desa masing-masing," ungkapnya kepada detikJatim, Rabu (15/6/2022).

Taufiq mengaku, jumlah kasus kematian sapi perah sebanyak 373 ekor merupakan hasil laporan dari masing-masing desa dan terjadi sejak satu bulan terakhir.

ADVERTISEMENT

Saat ini jumlah sapi perah di Kecamatan Pujon yang terpapar PMK sebanyak 7.322 ekor dengan jumlah populasi sapi perah sebanyak 23.807 ekor.

"Data itu hasil laporan masing-masing desa, dalam satu bulan terakhir. Untuk sapi yang kena PMK dan sedang ditangani sebanyak 7.322 ekor," akunya.

Taufiq tak menampik video yang menampilkan sapi dibuang di aliran sungai yang kini menyebar di media sosial diduga akibat PMK berada di wilayah Pujon. Peristiwa itu terjadi ketika awal wabah PMK mengganas dan mengakibatkan ternak mati.

"Iya benar, itu terjadi saat pertama ada kasus kematian sapi akibat PMK. Dan hanya satu ekor," tegasnya.

Terpisah, Kepala Dusun Krajan, Desa Pujon Kidul, Asnawi menambahkan, sebagian sapi yang mati dikubur massal di lahan milik Perhutani. Ini setelah warga kebingungan di mana harus mengubur sapi karena jumlahnya terus bertambah.

"Sebagian ada yang dikubur di hutan milik Perhutani setelah dikoordinasikan bersama Muspika dan Pemdes. Dalam satu lubang, bisa 30 ekor sapi, ada 10 ekor dengan ukuran 4 meter kali 5 meter. Soalnya pernah satu hari itu, sapi yang meninggal 10 ekor sekaligus," terang Asmawi terpisah.

Asmawi menyebut, ada titik lain yang digunakan untuk mengubur bangkai sapi. Lokasinya tak jauh dari lokasi pertama. "Ada satu lagi di atas, tapi ternyata cuma muat untuk 5 ekor sapi saja," imbuhnya.




(hil/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads