Realisasi pajak daerah Surabaya pada Juni 2022 menyisakan sekitar 10% dari target. Sebab, realisasi pajak hiburan di Surabaya terhambat karena pandemi COVID-19.
Target realisasi pajak daerah di Surabaya pada 2022 sebesar Rp 4,76 triliun. Target realisasi pajak pada Juni adalah 41% dari total target 2022. Hingga 9 Juni realisasi pajak daerah baru mencapai Rp 1,49 triliun Surabaya atau baru 31,36% dari total target 2022.
"Pajak hingga 9 Juni 2022 total target Rp 4,7 T itu masih tercapai Rp 1,5 T. Jadi kalau dari target total pencapaian ini 31,36%," kata Kepala Bapenda Surabaya Musdiq Ali Suhudi saat ditemui detikJatim di ruang kerjanya, Jumat (10/6/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengatakan pajak daerah ini akan terus dimutakhirkan setiap bulan. Sebab, dalam setiap bulan realisasinya bisa mengalami perbedaan. Pada triwulan pertama 2022 ini misalnya, pajak daerah Surabaya terealisasi 100,82% persen atau Rp 770 M.
Pajak daerah ini didapatkan dari 9 jenis pajak. Yakni pajak hotel, restoran, hiburan, reklame, penerangan jalan, parkir, air tanah, PBB, dan BPHTB. "Untuk pajak ini, target sampai dengan Juni sebenarnya adalah 41%. Sampai sekarang pencapaian untuk Juni ini pajaknya sebesar 31,36%. Jadi masih harus dikejar sekitar 10 persen," ujarnya.
Ia pun mengungkapkan beberapa hal yang mempengaruhi atau menghambat capaian target realisasi pajak. Beberapa sektor seperti hiburan, misalnya, baru diperbolehkan beroperasi kembali pada Mei-Juni ini. Karena sebelumnya tutup terdampak pandemi.
Yakni kegiatan seperti gym, permainan anak, karaoke, konser dan hiburan lainnya juga baru beroperasi penuh bulan Juni ini. Oleh karena itu hingga bulan Mei untuk pajak hiburan masih sedikit sulit menembus target.
Sedangkan kontribusi terbesar pajak daerah berasal dari PBB dan BPHTB yang menyumbang 50% realisasi pajak. PBB yang total target selama 2022 sebesar Rp 1,42 triliun saat ini sudah terealisasi Rp 567 M atau 40,1%. Sedangkan BPHTB yang targetnya Rp 1,38 triliun kini sudah terealisasi Rp 360 M atau 26,02%.
"Untuk pajak reklame kita harus bekerja keras lagi, karena bulan April, Mei, reklame agak turun, mungkin puasa dan sebagainya. Reklame turun, sampai sekarang dari target total pencapaian itu masih 30%. Angkanya (terealisasi) Rp 44 miliar," katanya.
Musdiq mengakui saat ini memang ada sejumlah sektor pajak yang harus dikejar. Sebab, Lebaran lalu ada beberapa sektor pajak yang turun namun setelah Lebaran mulai meningkat lagi.
Bapenda Surabaya optimistis mampu mencapai target 100% pada 2022 ini. Meski pun beberapa sektor hiburan masih merangkak karena belum sepenuhnya pulih akibat pandemi COVID-19.
"Beberapa sektor seperti restoran juga belum sepenuhnya pulih. Karena memang setelah pandemi itu puasa. Restoran ramai pada 2 minggu terakhir, dan 2 minggu pertama sepi. Kalau okupansi hotel memang berbeda di Surabaya dan tempat wisata. Kalau lebaran naik di tempat wisata, kalau di Surabaya memang turun," pungkasnya.
Simak Video "Video: Aksi Demo di Polrestabes Surabaya Ricuh, Massa Bentrok dengan Aparat"
[Gambas:Video 20detik]
(dpe/iwd)