Seperti diketahui Pesanggrahan itu adalah milik anggota DPRD Gresik Nur Hudi Didin Arianto. Seorang pria yang mengaku sebagai adik Nur Hudi, Alex menjelaskan perihal penutupan lokasi itu.
Menurutnya, penutupan itu diperintahkan oleh Nur Hudi sejak video viral pria menikahi domba menuai respons MUI Gresik yang meminta seluruh pihak terlibat mengucap ulang kalimat syahadat.
Tak hanya ditutup, aktivitas seni budaya dan paranormal yang biasa dilakukan di sana juga disterilkan. Sejumlah benda pusaka yang tadinya ada juga sudah dibersihkan dari lokasi dan tempat itu hanya akan dibuka untuk rapat Partai Nasional Demokrat saja.
"Sudah tutup. Disuruh pemiliknya (Nur Hudi) tutup. Kalau dibuat rapat partai saja baru dibuka. Untuk aktivitas seni budaya atau paranormal sudah enggak ada," kata Alex kepada detikJatim, Jumat (10/6/2022) sore.
![]() |
DI dalam video permintaan maaf yang sebelumnya beredar, ada salah satu lokasi Pesanggrahan mirip seperti pendapa dengan dinding bambu berwarna hitam dipenuhi sejumlah benda pusaka seperti patung dewa, keris, hingga boneka. Setelah ditutup barang-barang itu sudah dibersihkan.
Kini, di dinding berbahan bambu yang dicat hitam itu terlihat polos. Tidak lagi terlihat puluhan keris termasuk lukisan Dewi Kwan Im di bagian tengah dinding yang dilengkapi dua kusen jendela yang dilengkapi tali berwarna merah. Hanya tersisa asbak berbentuk makam di lantai.
"Untuk barang-barang klenik itu sudah dibersihkan. Iya, ada lukisan itu. Tapi kemarin disuruh bersihkan semua," kata Alex.
Sebelumnya Alex mengakui, penutupan pesanggrahan itu dampak dari video pria menikahi domba yang viral dan membuat warga resah. Apalagi MUI Gresik sampai merespons dengan menetapkan pernikahan itu sebagai bentuk penistaan agama.
"Sejak pernikahan itu Viral. Apalagi, setelah ada putusan dari ulama kalau acara itu penodaan agama. Jadi pemilik memutuskan hanya untuk rapat, tidak ada aktivitas paranormal kayak sebelumnya," tutup Alex.
(dpe/iwd)