Paguyuban Angkot AMG Bantah Ada Tarif Rp 45 Ribu untuk 3 Penumpang

Paguyuban Angkot AMG Bantah Ada Tarif Rp 45 Ribu untuk 3 Penumpang

Muhammad Aminudin - detikJatim
Senin, 06 Jun 2022 17:12 WIB
angkot amg
Cholil bersama ketua paguyuban AMG (Foto: Muhammad Aminudin)
Malang -

Paguyuban angkutan kota (angkot) AMG (Arjosari-Mergosono-Gadang-Gadang) membantah adanya praktik tarif Rp 45 ribu kepada tiga penumpang. Jika benar, mereka akan memberikan tindakan tegas dengan pemutusan mitra sebagai sopir AMG.

"Kami tegaskan di sini, bahwa yang katanya viral soal tarif Rp 15 ribu itu tidak benar. Silakan dibuktikan di lapangan," ujar Sekretaris Paguyuban AMG M Cholil kepada detikJatim, Senin (6/6/2022).

Menurut Cholil, informasi terkait penarikan tarif di atas kewajaran tersebut kini membawa dampak bagi seluruh sopir. Di sisi lain, informasi yang disebarkan itu tak terbukti di lapangan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dengan adanya berita atau informasi itu, sopir jadi korbannya. Padahal tidak ada tarikan sebesar itu. Masyarakat berpikiran itu benar ada, padahal di lapangan tidak ada. Silakan dibuktikan," tuturnya.

Sesuai kesepakatan, kata Cholil, untuk tarif angkot jalur AMG hanya sebesar Rp 5 ribu per orang. Pemberlakukan tarif itu sudah disampaikan kepada Dinas Perhubungan Kota Malang dan pihaknya mendesak segera ditertibkan Peraturan Daerah (Perda) terkait penyesuaian tarif tersebut.

ADVERTISEMENT

"Tarif kita (AMG) itu Rp 5 ribu untuk satu penumpang, tujuan Arjosari-Gadang. Adanya tarif ini sudah kami sampaikan kepada Dishub dan kita minta ada Perda-nya. Tapi sampai sekarang juga belum direalisasikan," kata Cholil yang juga Ketua Serikat Sopir Indonesia (SSI) Malang Raya ini.

Cholil yang didampingi Ketua Paguyuban AMG, Mujib meminta warga untuk melaporkan jika ditemukan oknum sopir yang menarik tarif di atas ongkos yang sudah disepakati. Pihaknya tidak segan akan melakukan tindakan tegas, karena dahulu pernah dilakukan tindakan tegas dengan memutus sopir sebagai mitra.

"Kalau memang ada silakan melapor kepada pengurus, pasti akan kita tindak. Karena dahulu pernah kita lakukan, kita beri sanksi putus mitra," tegas Cholil.

Cholil mengaku pengurus jalur AMG selama ini sudah bersusah payah memperbaiki dan menjaga agar sopir tidak melakukan praktik pemberlakuan tarif tak wajar. Upaya itu, kata Cholil, seakan sia-sia saat tersebar informasi tarif tak wajar oleh sumber yang dianggapnya tak jelas. Apalagi di lapangan tak ditemukan praktik seperti itu.

"Kita pengurus setiap hari memperbaiki, menjaga betul agar tidak ada praktik nakal. Tapi ada informasi ada tarikan di atas normal, sopir jadi korbannya sekarang. Karena di lapangan tidak ada, silakan dicek," tandasnya.

Paguyuban juga meminta masyarakat tidak was-was atau khawatir menumpang angkot, khususnya AMG. Jika mendapatkan masalah bisa menghubungi nomor pengaduan yang terpasang di angkot, atau mendatangi pengurus. Pengurus pun akan menjamin keselamatan penumpang.

"Kami selama ini berusaha agar tertib. Jangan ada copet, andai ada barang penumpang tertinggal. Kita amankan di pengurus, nanti bila dicari oleh pemiliknya bisa ketemu barangnya lagi. Masyarakat jangan kuatir, kami menjamin 100 persen keamanan dan keselamatan selama di AMG," harapnya.

Cholil menjelaskan, setidaknya ada 217 angkot yang beroperasi di jalur AMG. Dari jumlah itu, hanya 100 armada yang aktif dengan jumlah sopir sebanyak 200 orang.

"Di jalur AMG ada 217 unit, yang aktif 100 unit setiap hari. Untuk jumlah sopir 200 orang, karena satu unit ada dua sopir," jelasnya.




(iwd/iwd)


Hide Ads