Dinas Perhubungan (Dishub) berencana melakukan penyesuaian tarif baru untuk angkutan kota (Angkot) di Kota Malang. Tarif lama dinilai sudah tak ideal bagi kesejahteraan para sopir. Mengingat harga BBM sudah naik dan kebutuhan perawatan armada juga meningkat.
Kepala Seksi Angkutan Dalam Trayek Bidang Angkutan Dinas Perhubungan Kota Malang Jose Manuel Belo mengatakan pihaknya tengah melakukan kajian mengenai rencana penyesuaian tarif bagi angkot di Kota Malang dengan berbagai pihak.
Tarif lama angkot di Kota Malang berlaku dengan mengacu Peraturan Wali Kota Malang 6/2015. Di dalam Perwali tersebut diatur bahwa tarif angkot untuk penumpang umum hanya Rp 3 ribu. Sedangkan untuk pelajar Rp 2 ribu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tarif sekarang mengacu pada Perwali 6/2015, dengan tarif umum Rp 3 ribu dan pelajar Rp 2 ribu. Kami sudah bicarakan dan lakukan kajian untuk rencana penyesuaian tarif angkot. Karena sudah lama dan sekarang harga BBM juga sudah naik," kata Belo kepada detikJatim, Jumat (3/6/2022).
Belo tak menampik, tarif lama yang berlaku hingga saat ini belum memberikan nilai kesejahteraan lebih bagi para sopir angkot. Perbaikan sarana dan prasarana ke depan pun juga akan dilakukan oleh Pemkot Malang untuk menumbuhkan kembali minat masyarakat memanfaatkan angkot.
Sayangnya, Belo belum bisa memastikan kapan rencana penyesuaian tarif baru angkot akan terealisasi. Begitu juga dengan nilai tarif yang akan diberlakukan. Pihaknya masih menunggu finalisasi kajian penentuan tarif baru angkot tersebut.
"Kami juga ingin mengakomodir kebutuhan sopir, dan juga penyesuaian tarif baru tidak mengorbankan masyarakat. Kalau cepat kemungkinan berlaku mulai tahun depan," tegasnya.
Menurut Belo, penataan angkot di Kota Malang juga akan dilakukan secara bertahap. Mulai dari sistem pengelolaan angkot hingga kelaikan armada yang beroperasi. Tentu saja Belo mengatakan langkah itu tidak bisa dilakukan secara cepat.
"Penataan akan kami lakukan, tetapi bertahap. Nantinya mungkin memperbaiki sistemnya dahulu. Baru kemudian berlanjut ke armada. Penataan juga mengikuti perkembangan zaman, apalagi Malang ke depan bakal menjadi Kota Metropolis," tuturnya.
Jumlah armada angkot di Kota Malang dulunya mencapai 1.000 unit lebih. Sekarang menyusut sampai hampir 50 persen yang tetap beroperasi.
Berdasarkan data Dinas Perhubungan Kota Malang, jumlah armada angkot saat ini tinggal 525 unit, mereka beroperasi untuk 16 trayek salah satunya AMG.
"Sekarang trayek yang masih aktif hanya 16 dari dulunya 25 trayek dengan jumlah armada sekitar 525 kendaraan," pungkasnya.
(dpe/fat)