Terus Bertambah, 690 Sapi di 10 Kecamatan Pasuruan Terjangkit PMK

Terus Bertambah, 690 Sapi di 10 Kecamatan Pasuruan Terjangkit PMK

Muhajir Arifin - detikJatim
Sabtu, 04 Jun 2022 02:06 WIB
Wabah PMK di Pasuruan makin meluas
Wabah PMK di Pasuruan makin meluas. (Foto: Muhajir Arifin/detikJatim)
Pasuruan -

Wilayah terpapar penyakit mulut dan kuku (PMK) pada ternak di Kabupaten Pasuruan terus meluas. Jumlah sapi yang terjangkit semakin banyak.

Sepekan lalu, sapi yang positif terjangkit PMK baru 250 ekor sapi yang tersebar di Kecamatan Prigen, Lumbang, Lekok, dan Purwosari.

Saat ini wabah PMK sudah menyebar ke 6 kecamatan lain. Yakni Kejayan, Nguling, Pandaan, Sukorejo, Tutur, dan Winongan. Total ternak terjangkit mencapai 690 ekor.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Semakin hari semakin banyak sapi-sapi kita yang terpapar PMK. Sekarang sudah ada 690 sapi di Kabupaten Pasuruan yang terjangkit PMK," kata Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf (Gus Irsyad), Jumat (3/5/2022).

Gus Irsyad mengungkapkan penyebab utama meluasnya PMK karena masih banyak jual beli ternak dari luar daerah, khususnya daerah wabah. Selain itu, banyak peternak masih membeli pakan dari daerah lain.

ADVERTISEMENT
Wabah PMK di Pasuruan makin meluasWabah PMK di Pasuruan makin meluas. (Foto: Muhajir Arifin/detikJatim)

"Saya minta untuk bisa menahan diri dalam hal jual beli ternak dari dan ke luar daerah," terangnya.

Pemkab Pasuruan melakukan beberapa cara untuk mengatasi semakin meluasnya PMK.

Upaya itu yakni melokalisir ternak yang terjangkit, disinfeksi kandang ternak, menutup semua pasar hewan, hingga mengintensifkan sosialisasi.

Para peternak diminta cepat melapor jika sapinya bergejala PMK sehingga cepat ditangani dan diobati. Peternak juga harus memisahkan makanan dan peralatan ternak sehat dengan yang sakit.

"Saya juga minta jangan tergesa-gesa menjual dengan harga rendah. PMK bisa diobati asal penanganannya cepat. Banyak yang sudah sembuh dan belum ada sapi yang mati karena positif PMK," katanya.




(dpe/iwd)


Hide Ads