Hanya si bungsu, Muhammad Zainul Mustofa Assyarqowi (11) yang sudah pulang berkumpul bersama keluarganya. Sedangkan dua kakaknya, Siti Saadatul Syakdiyah Assyarqowi (19) dan Ermila Syabrina Assyarqowi (17) masih dirawat di Graha Amerta, RSU dr Soetomo, Surabaya.
Yatimah, ibu ketiga anak itu mengungkapkan, 2 putrinya masih belum diizinkan pulang oleh tim dokter. Alasannya, mereka masih perlu dipantau secara intensif.
"Kalau yang anak pertama (Siti), 2 minggu lagi boleh pulang. Kalau yang kedua (Ermila) masih belum boleh," kata Yatimah saat ditemui detikJatim di rumahnya, Jumat (3/6/2022).
Yatimah mengaku beruntung putri keduanya seolah memperoleh mukjizat. Sebab, setelah sempat divonis lumpuh, Ermila menunjukkan perkembangan kesehatan yang signifikan.
"Sejak minggu kemarin, alhamdulillah, sampun saget ngrasakaken gringgingen, milai pupu ngantos jentik sikile larene, sampun ngerasakaken linu, lah sakderenge mboten saget (sudah bisa merasakan kesemutan, mulai paha sampai jari kaki anaknya, sudah bisa merasakan linu, padahal sebelumnya mati rasa sama sekali)," urainya.
Ia berharap, ada keajaiban pada para buah hatinya. Sehingga, bisa secepatnya pulih dan berkumpul bersama keluarga lagi.
"Lintune sikil, nggih saluran pembuangan e dereng lancar, dados nggih dereng angsal kundur (selain kaki, ya saluran buang air kecil dan besar belum lancar, jadi ya belum boleh pulang)," tuturnya.
Yatimah mengaku, untuk proses pengobatan hingga kesembuhan 2 putrinya, dokter menganjurkan untuk melakukan terapi. Begitu juga saat sudah di rumah.
"Dilatih kalih dokter e ndamel kain, dititah kados lare bayi niku loh, terus mangke diterapi (Dilatih sama dokter pakai kain, dituntun seperti bayi juga begitu, lalu kalau sudah sembuh nanti bakal di terapi)," katanya.
Meski berat dan trauma, ia mengaku sudah mengikhlaskan kejadian itu. Ia berharap, hal serupa tak terulang kembali, baik kepada keluarganya mau pun orang lain.
Yatimah mengapresiasi tanggung jawab manajemen Kenpark yang menjamin biaya pengobatan dan perawatan ketiga anaknya. Meskipun demikian, Yatimah masih kesusahan lantaran tidak ada pemasukan. Selama ini putra pertamanya yang menjadi penyanggah kehidupan keluarga harus bolak-balik rumah sakit.
"Nggih mboten wonten pemasukan, Mas, yugo kulo ingkang mbarep nggih ngerantosi lare-lare, mboten saget mados yotro (Ya tidak ada pemasukan untuk kehidupan sehari-hari, Mas. Putra pertama saya yang berjaga di rumah sakit, tidak bisa cari uang)," kata Yatimah.
Ketika detikJatim mendatangi rumah keluarga itu, Zainul tampak sudah bisa beraktivitas normal meski tangan kanannya masih dibalut perban karena patah tulang. Zainul juga sudah bisa tertawa lepas, bersenda gurau bersama keluarga.
Sebagai pengingat, perosotan Kenpark Surabaya ambrol pada Sabtu, 7 Mei 2022. Hampir sebulan berlalu, polisi masih belum menetapkan tersangka atas insiden ini. Hasil labfor juga belum diungkap kepada publik. Tercatat, 17 orang mengalami luka akibat insiden itu.
(dte/dte)