Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menghadiri Launching Countdown 1 Abad NU dan Halalbihalal PWNU Jatim dan PCNU Se-Jatim di Kantor PWNU Jatim Surabaya, Selasa (31/5).
Khofifah mengatakan program yang diluncurkan PWNU Jatim itu menyongsong satu Abad NU terkait pendidikan, kesehatan, dan ekonomi.
Khofifah menyebut sektor ekonomi merupakan salah satu bagian penting. Ia bahkan telah belajar banyak dari referensi yang ditunjukkan KH Hasan Mutawakkil 'Alallah di pondok asuhannya, Ponpes Zainul Hasan Genggong.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Al-Mukarom Kyai Mutawakil ini telah memberikan referensi yang luar biasa di mana di pesantren beliau di Genggong banyak melakukan inovasi ekonomi kreatif. Saat ini Pemprov Jatim telah menyiapkan Kampus UMKM e-commerce di Malang. Satu paket belajar itu 40 orang selama 3 bulan gratis," ujar Khofifah.
Khofifah menjelaskan produk dari mereka yang masuk dalam kampus tersebut akan dikurasi oleh tim, bisa juga minta dikurasi Bank Indonesia. Nantinya jika lolos, maka produk sudah memenuhi syarat untuk bisa tembus ke berbagai negara jaringan salah satu e commerce terkenal di Indonesia.
"Jadi di Malang ada Gedung Pelatihan milik Provinsi Jawa Timur yang bekerja sama dengan e-commerce. Satu paket nanti sudah ada mulai perencanaan bisnis, pembinaan cara memotret barang, cara memasarkan lewat live streaming, cara mengelola logistik, dan seterusnya semua bebas biaya," tuturnya.
Untuk itu, Khofifah mempersilakan tim ekonomi PWNU Jatim untuk turut memanfaatkan fasilitas tersebut. Sebab, dengan begitu mereka tidak perlu lagi membuat bangunan untuk memajang produk-produk UMKM. Tetapi bisa memasarkan secara online dengan kemampuan manajerial yang sudah dilatih
Sedangkan untuk layanan kesehatan, Khofifah mengatakan bahwa pemprov siap memberikan perhatian yang besar terhadap fasilitas kesehatan, khususnya klinik pratama. "Sesungguhnya potensi market luar biasa untuk klinik pratama ini," imbuhnya.
Mantan Mensos RI ini juga menyampaikan, dengan program-program yang ada, Pemprov Jatim telah banyak mendapatkan penghargaan. Harapannya, capaian tersebut dapat dinikmati hasilnya oleh seluruh masyarakat Jatim.
"Setiap pemerintahan pasti yang diharapkan adalah memberikan pelayanan terbaik. Pemprov Jatim, tanggal 18 Mei kemarin baru mendapatkan penghargaan dari Kemendagri standar pelayanan minimum Jatim tidak hanya terbaik di Indonesia tapi skornya 99,36. Ini skor yang sangat tinggi semoga kami bisa menjaga bahkan meningkatkan," jelasnya.
Prestasi tersebut, kata Khofifah, adalah hasil dari doa para ulama dan tokoh masyarakat. Dengan begitu, secara langsung maupun tidak langsung NU dan organisasi keagamaan lain juga berkontribusi pada capaian yang diraih.
"Saya rasa ini karena doa para kyai, para masyayikh yang terus mengalir untuk masyarakat Jatim dan Indonesia pada umumnya. Dan tentu do'a dan partisipasi masyarakat Jatim yang luar biasa," tandasnya.
Dalam acara ini, PWNU Jatim juga memperkenalkan beberapa program unggulan yang rencananya akan dilakukan menyongsong 1 abad NU.
Ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar memaparkan berbagai ragam program, di antaranya percepatan fasilitas kesehatan masyarakat, istighotsah kubro, bahsul masail, pemberdayaan ekonomi ummat serta percepatan pendidikan termasuk pada perguruan tinggi dan sebagainya.
Di kesempatan ini, hadir pula Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta, Kajati Jatim yang diwakili Wakajati Jatim Firdaus, Kasi Pers Korem/084 yang mewakili Pangdam V/Brawijaya, pejabat utama Polda jatim dan Kapolrestabes Surabaya.
Acara ini dihadiri Rois Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH. Miftahul Akhyar, Rois Syuriah PWNU Jatim KH. Anwar Mansyur, Ketua PWNU Jatim KH. Marzuki Mustamar, Pengasuh Ponpes Bumi Sholawat Sidoarjo KH Agoes Ali Masyhuri serta para pengurus PCNU seluruh Jawa Timur.
(iwd/iwd)