Wafatnya Ketua Umum PP Muhammadiyah tahun 1998-2005, KH Ahmad Syafii Maarif atau Buya Syafii Maarif membawa duka mendalam bagi masyarakat. Tak terkecuali masyarakat Jatim yang melakukan salat gaib di Masjid Al Akbar Surabaya.
Salat gaib ini digelar usai salat Jumat. Ada ribuan masyarakat yang mengikuti salat gaib dan mendoakan kepergian ulama hingga cendekiawan di Indonesia.
Untuk menghormati Buya Syafii, Khofifah langsung menginstruksikan Masjid Al Akbar Surabaya melaksanakan salat gaib setelah salat Jumat. Menurut Khofifah, ini merupakan cara mengantar dan menghormati kepergian Almarhum Buya Syafii.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya mengajak warga Jawa Timur dan bangsa Indonesia untuk memberikan doa pada Almarhum Buya Syafii. Kita mengantar dengan Fatihah serta dengan salat gaib," kata Khofifah.
Diketahui, sosok intelektual dan ulama yang karib disapa Buya Syafii Maarif itu berpulang pada usia 87 tahun di RS PKU Muhammadiyah Gamping, Jumat (27/5/2022), pukul 10.15 WIB.
"Innalillahi wa inna ilaihi roji'uun. Atas nama Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan seluruh masyarakat Jawa Timur, kami menyampaikan duka cita sedalam-dalamnya atas wafatnya Buya Syafii Maarif," ujar Khofifah.
Khofifah mengatakan, rasa dukanya ini dirasakan oleh seluruh masyarakat Indonesia karena Buya Syafii Maarif merupakan salah satu putra terbaik bangsa.
"Semoga beliau husnul khatimah, diterima semua amal ibadahnya, diampuni hilafnya, dilapangkan kuburnya, dan ditempatkan di tempat terbaik di sisi Allah SWT," imbuh Ketua Umum PP Muslimat NU tersebut.
Apalagi, lanjut Khofifah, dirinya juga mengagumi berbagai karya dan pemikiran almarhum yang merupakan intelektual dan ulama kharismatik dan cendekiawan bangsa. Selain mendirikan Maarif Institute, Buya Syafii Maarif juga pernah menjabat sebagai Presiden World Conference on Religion for Peace (WCRP).
"Beliau merupakan sosok inspiratif. Selain menjadi Guru Besar di IKIP Yogyakarta, melalui gagasan beliau yang dituangkan dalam tulisan mengenai Islam dan kebangsaan beliau melahirkan ide-ide cemerlang yang dapat menjadi pembelajaran dan referensi kehidupan sosial keagamaan serta kebangsaan bagi kita semua," tutur Khofifah.
"Kami warga Jawa Timur mengapresiasi dan berterimakasih atas karya-karya dan kajian yang disampaikan oleh Buya Syafii semasa hidup. Kabar duka ini merupakan kabar duka bagi seluruh bangsa Indonesia termasuk masyarakat Jawa Timur," ujar Khofifah.
(hil/dte)