Rencana Besar Surabaya Mengembangkan Transportasi Publik Andalan

Rencana Besar Surabaya Mengembangkan Transportasi Publik Andalan

Esti Widiyana - detikJatim
Selasa, 31 Mei 2022 10:46 WIB
suroboyo bus
Suroboyo Bus (Foto: Dokumen Humas Pemkot Surabaya)
Surabaya -

Kota Surabaya telah memasuki usia 729 tahun. Seluruh aspek di Kota Pahlawan terus berbenah untuk memberi kado terbaik bagi warga Surabaya. Salah satunya, Surabaya memiliki PR besar di sektor transportasi.

Transportasi publik di Surabaya terus bersolek untuk memberikan pelayanan terbaik pada masyarakat. Dinas Perhubungan Kota Surabaya pun memiliki rencana besar pada transportasi massal. Rencana ini akan direalisasikan menjadi rencana jangka pendek hingga jangka panjang.

Kepala Dishub Surabaya, Tunjung Iswandaru mengatakan, pada tahun 2022 ini pihaknya berencana meluncurkan feeder atau angkutan pengumpan sebanyak 30 unit. Feeder ini akan melayani masyarakat menuju jalur-jalur Suroboyo Bus hingga jalur lain. Adanya feeder ini diharapkan bisa memudahkan masyarakat mengakses angkutan umum.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi naik bus suroboyoWali Kota Surabaya Eri Cahyadi naik Suroboyo Bus Foto: Esti Widiyana

"Intinya, akses mobilitasnya dipermudah. Karena kendala utama adalah orang dari rumah dan tidak punya kendaraan akan sulit naik Suroboyo Bus, dalam arti sulit naik kendaraan umum. Sehingga, diharapkan masyarakat bisa mendekatkan pelayanan kepada masyarakat," kata Tunjung kepada detikJatim, Selasa (31/5/2022).

Menurutnya, masyarakat membutuhkan transportasi yang andal. Selama ini, transportasi yang diandalkan atau diidamkan masyarakat terjawab pada ojek online. Karena mempermudah konsumen dari depan rumah sampai depan lokasi tujuan, aksesnya pun mudah dan cepat.

ADVERTISEMENT

"Dengan angkutan massal diharapkan bisa mengurai kemacetan karena bisa membawa orang lebih banyak. Nanti yang menggantikan adalah feeder," jelasnya.

Selain feeder, Dishub Surabaya juga memiliki rencana jangka pendek hingga jangka panjang yang berbeda. Apa saja itu?

Rencana Jangka Pendek, Menengah, dan Panjang Tranportasi Massal Surabaya

Untuk jangka pendek, Dishub Surabaya akan menggunakan basis jalan raya, karena investasinya rendah. Di mana jaringan Suroboyo Bus akan diperluas diperluas dan feeder ditambah.

"Sehingga harapannya, satu tiket bisa naik beberapa dan hanya bayar sekali," ujarnya.

Sedangkan rencana jangka menengah, Dishub akan meng-upgrade transportasi massal agar lebih modern. Seperti transportasi dengan autonomous tanpa awak, tetapi tetap berbasis jalan raya.

"Kami juga bisa membangun jalur khusus bus, sehingga bus dan angkutan massal ini bisa mendapatkan nilai plus. Sehingga, orang naik angkutan mendapat nilai plus, baik segi kemudahan, keamanan, kecepatan dan ketepatan," katanya.

"Kalau naik mobil sama naik bus sama macetnya, makanya di Jakarta ada jalur bus bisa lebih cepat. Pertanyaannya, Surabaya enggak pakai jalur khusus. Pertama lebar jalan masih terbatas, kemudian bus yang dioperasikan masih sedikit. Nanti kalau dikasih lajur sendiri dan bus masih sedikit, akan menyebabkan orang ini ngomel, jalur sudah dipakai tapi enggak ada bus lewat," tambahnya.

teman bus trans semanggi suroboyoBus Trans Semanggi Suroboyo Foto: Esti Widiyana

Nantinya, jika feeder, Surabaya Bus dan Suroboyo Bus Semanggi sudah banyak, Dishub Surabaya berencana akan membuat jalur khusus. Sehingga, mempunyai nilai lebih dan masyarakat senang, karena lebih cepat dari pada menggunakan kendaraan pribadi.

Selain itu, juga akan disertai bus and pull strategy, salah satunya untuk Transportation Demand Management (TDM). Sehingga, warga yang masuk ke Surabaya harus menggunakan kendaraan umum, karena ada kebijakan khusus.

"Parkir dimahalkan di tempat-tempat khusus. Supaya membatasi orang menggunakan kendaraan pribadi. Tetapi, pemerintah menyediakan alternatif pengganti, yaitu menggunakan kendaraan umum. Tujuannya supaya tidak semakin banyak kendaraan pribadi di jalan," ucapnya.

Sedangkan pada rencana jangka panjang, transportasi massal akan menggunakan basis rel, yakni trem hingga MRT. Nantinya, ada trem dengan MRT hingga monorel dengan LRT.

Tetapi hal ini terkendala dengan investasi yang besar. Pemerintah pusat melalui program Surabaya Regional Railways Lines (SRRL) sudah berencana. Contohnya, membuat double track di wilayah Gerbangkertasusila dari Pasar Turi, Gubeng, Wonokromo, Sidoarjo memakai program SRRL.

"Ada lagi jalur MRT diakomodasi juga oleh pusat. Mulai dari Sidoarjo, Surabaya, Gresik itu jangka panjangnya. Karena semua terkendala dengan biaya. Tapi semua itu akan berjalan dengan baik, apabila feeder berjalan dengan baik. Kalau cuma rel saja jalan di tengah-tengah, nah orang dari rumah ke tengah naik apa. Kalau naik motor percuma. Makanya harus ada angkutan feeder yang baik, sehingga yang berbasis rel berjalan sesuai dengan rencana," urainya.

Penumpang Bus Suroboyo tak luput dari pemeriksaan suhu tubuhPenumpang Bus Suroboyo Foto: Deny Prastyo Utomo

Tetapi, rencana jangka panjang itu belum bisa dipastikan kapan akan dilakukan. Tunjung mengatakan, untuk rel, ada Perpres 80/2019 yang harus menjadi acuan.

Tunjung pun berharap, anggaran yang disediakan sektor transportasi bisa mencukupi. Khususnya terhadap perencanaan kebutuhan transportasi di Surabaya.

"Intinya, anggarannya disediakan yang cukup untuk kebutuhan transportasi. Karena kalau tidak sekarang, kapan akan memulainya lagi. Keberlangsungannya juga dipikirkan, terutama terhadap subsidi atau perangkat pemerintah dalam mensubsidi harga, supaya terjangkau oleh masyarakat," tutupnya.




(hil/dte)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads