Bijak hingga Ngeres, Suara Warga Surabaya Usai Lepas Masker Seiring HJKS

Vox Pop

Bijak hingga Ngeres, Suara Warga Surabaya Usai Lepas Masker Seiring HJKS

Esti Widiyana, Faiq Azmi, Praditya Fauzi Rahman - detikJatim
Selasa, 31 Mei 2022 08:03 WIB
patung sura dan baya
Ilustrasi Surabaya (Foto: Revica/detikJatim)
Surabaya -

Menjelang Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-729 tahun, pemerintah pusat telah melonggarkan pemakaian masker. Hal itu seolah menjadi kado tersendiri bagi warga Surabaya.

Pemerintah membolehkan warga tidak pakai masker saat aktivitas di luar ruangan sejak Rabu 18 Mei 2022 lalu. Ini dilakukan berkaitan transisi Pandemi COVID-19 menjadi endemi di Tanah Air.

Kebijakan pun itu menjadi semacam kado pembuka bagi warga Surabaya. Pada momen HJKS ke-729 tahun ini, detikJatim menanyakan kepada sejumlah warga, apa lagi yang perlu dilepas sebagai kado bagi mereka saat Kota Surabaya menginjak usia 729 tahun?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jawaban warga berbagai kalangan, mulai dari pengangguran hingga para PNS Pemprov Jatim juga pejabat Pemkot Surabaya pun beragam. Dari yang bijaksana hingga yang paling ngeres. Ada yang menjawab serius, ada juga yang ceplas-ceplos menjawab spontan. Simak jawaban mereka berikut ini.

detikJatim: Setelah warga Surabaya boleh lepas masker di ruang terbuka, menurut Anda apa lagi yang perlu dilepas di momen HJKS ke-729 tahun ini?

ADVERTISEMENT

Dpass Strata, warga pedagang ikan hias:

Aduh, kaget saya mas. Yang perlu dilepas apa ya... Hmm... mungkin seperti flyer-flyer yang enggak terlalu penting.

(Sepertinya, Dpass ini korban flyer jasa pijat)

Bramantyo, PNS Biro Administrasi Pimpinan Pemprov Jatim:

Lepas Rindu dengan orang yang kita sayangi, he he.

(Ciye, lagi kangen nih!)

M Fikser, Kadis Kominfo Kota Surabaya:

Setelah lepas masker ingin melepaskan semua keluhan warga yang selama ini mereka terima dengan layanan yang baik. Sehingga mereka juga plong. Targetnya setelah lepas masker ini lepas MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah).

(Janji, ya, Pak!)

Gede Alfian, Kasubag Media Biro Administrasi Pimpinan Pemprov Jatim:

Yang perlu dilepas adalah beban hidupku. Kalau bisa dipikul banyak orang sepertinya bakal menyenangkan ya. Hahaha.

(Waduh, ngimpi!)

Indri, Pegawai Dinas Kominfo Surabaya:

Setelah melepas masker, yang perlu dilepas adalah problematika yang ada di surabaya. Melepas kemiskinan, melepas stunting.

(Semoga bisa segera terwujud, ya, Pak!)

Udin, PNS Pemkot Surabaya:

Sekat antara masyarakat dengan pemberi pelayanan publik harus dilepas. Pemberi pelayanan publik harus lebih mendudukkan posisinya seperti pegawai swasta: pelayanan harus bagus, ramah, dan tepat waktu.

(Sepakat Maszeeh...)

Berhan, Sales Material Bangunan

(lepas) Jabatan.

(Lho, heh. Kok ngarep. Maksude lepas jabatan Sales terus jadi Kepala Cabang gitu, Masbro?)

Dimas Pras, Pengangguran:

Lepas bra.. Surabaya no bra day!

(....)

Apa pun jawabannya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pelonggaran pemakaian masker ini harus tetap dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab oleh masyarakat.

Sebagaimana keterangan resmi di dalam situs Kemenkes yang diakses beberapa waktu lalu, Menkes Budi menegaskan bahwa saat ini dunia belum sepenuhnya terbebas dari COVID-19.




(dpe/dte)


Hide Ads