Genderang perang melawan narkoba digaungkan Forkopimda Jatim di Kota Malang. Dengan cara kolaborasi mulai dari instansi pemerintah, aparat penegak hukum, mahasiswa, pelajar sampai organisasi kepemudaan dan masyarakat berjibaku dalam memerangi peredaran narkoba guna menyelamatkan generasi bangsa.
Deklarasi diinisiatori Polresta Malang Kota ini diikuti ribuan peserta dari pelajar, mahasiswa, dan komunitas di Graha Cakrawala Universitas Negeri Malang (UM). Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan deklarasi di Malang Raya ini sangat penting untuk menjalin komitmen dalam pemberantasan narkoba.
Sebab, komitmen tersebut merupakan suatu perwujudan dari kecintaan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak hanya sekedar komitmen 'say no to drugs', tetapi dari energi positif dan produktif kita dedikasikan untuk kecintaan terhadap NKRI. Di dalamnya termasuk kita cinta NKRI, yaitu jangan mencoba-coba menggunakan narkoba, jangan melakukan perdagangan gelap narkoba," ujar Khofifah kepada wartawan, Senin (30/5/2022).
"Narkoba dengan jenis tertentu hanya dipakai oleh dokter untuk memberikan layanan kesehatan. Sehingga penggunaannya harus ada berita acaranya, begitu juga pemusnahannya," sambungnya.
Khofifah juga berterimakasih kepada seluruh jajaran Forkopimda se-Malang Raya yang telah berkomitmen bersama-sama dalam penuntasan narkoba. Dimana dalam kegiatan tersebut juga turut dihadiri oleh tokoh agama, pelajar, perguruan tinggi dan sejumlah organisasi masyarakat.
"Komitmen ini menjadi bagian dari pengingat kita semua berharap untuk bisa meningkatkan kembali bahaya narkoba. Serta betapa pentingnya kita bersama-sama membangun komitmen untuk menjadi bagian yang menggerakkan masyarakat," bebernya.
Sementara itu, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Jawa Timur, Brigjen Muhammad Aris Purnomo yang menyebutkan jika dalam penanggulangan pengedaran narkoba, kolaborasi antar instansi merupakan hal terpenting.
"Yang paling penting adalah mensinergikan program yang ada di masing-masing wilayah kerja kita. Intinya adalah bagaimana kita menjadikan indonesia sebagai negara yang sehat dan maju," tuturnya.
Dirinya juga mengapresiasi kinerja bagus yang dilakukan oleh pihak berwajib dalam menanggulangi peredaran narkoba itu sendiri. Sebab menurutnya, permasalahan narkoba sangatlah memprihatinkan.
"Kita lihat saja di Lapas dipenuhi dengan para pengguna narkoba. Hal ini, tentunya menjadi perhatian bagi kita bersama, oleh karena itu mari terus rapatkan barisan," katanya.
Sementara itu, Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta menambahkan, Forkopimda dengan melibatkan tokoh agama, tokoh masyarakat hingga seluruh komponen masyarakat menjadi bagian yang tidak terpisahkan. Ini dalam upaya preemtif maupun preventif dalam memerangi narkoba.
Selain itu, seluruh pihak bisa bersatu menangkal paham radikalisme, terorisme dan segala bentuk intoleran. Sehingga diharapkan pemuda-pemudi serta seluruh warga Jatim tetap mencintai NKRI dan Pancasila sebagai dasar negara.
"Yang paling penting, kepada seluruhnya yang hadir bersama kita sekarang dan yang mengikuti secara online itu, harus seiya sekata, sejalan dalam setiap langkah dan pikiran di dalam mewujudkan NKRI dan Indonesia bebas dari narkoba, serta dapat menangkal segala bentuk paham radikalisme, terorisme dan intoleran sehingga pemuda pemudi dan seluruh warga jawa timur tetap mencintai NKRI dan Pancasila sebagai dasar negara," ujar Nico.
Kapolresta Malang Kota Kombes Budi Hermanto menuturkan bahwa dengan adanya deklarasi ini, setidaknya masyarakat lebih waspada lagi terhadap bahaya narkoba. Hal tersebut berdasarkan kondisi hari ini, jika di Kota Malang sendiri peredaran narkoba masih cukup besar.
"Deklarasi ini untuk starting poin, saling mengingatkan saling aware (sadar) dengan lingkungan sekitar. Baik di keluarga kita, tetangga depan kanan kiri, teman kerja," ujar pria yang akrab disapa Buher.
Menurutnya, deklarasi tersebut merupakan bentuk kecintaannya pada generasi muda. Sebab ketergantungan kepada narkoba sendiri akan merusak masa depan para generasi muda.
"Kita sayang pada generasi muda, bukan hanya terhadap memerangi narkoba. Ini juga berlaku terhadap anti radikalisme, nanti khusunya malang raya agar utuh terbebas dari intoleransi radikal," tegas Buher.
Dengan itu dirinya mengajak kepada seluruh elemen masyarakat untuk tetap waspada. Sebab tugas dalama penanggulangan penyeberan narkoba sendiri adalah tugas bersama.
"Artinya kita melibatkan seluruh masyarakat, sekolah dan para stakeholeder semua. Harus aware dalam penuntasan narkoba, ini gak bisa BNN dan polisi secara parsial tapi semua bersama," pungkasnya.
(iwd/iwd)