Kecaman PWNU-Politisi Jatim soal Kedubes Inggris yang Kibarkan Bendera LGBT

Kecaman PWNU-Politisi Jatim soal Kedubes Inggris yang Kibarkan Bendera LGBT

Tim detikJatim - detikJatim
Minggu, 22 Mei 2022 12:57 WIB
Kedubes Inggris untuk RI memposting dukungan atas LGBT
Foto: Kedubes Inggris untuk RI memposting dukungan atas LGBT (dok.Instagram @ukinindonesia)
Surabaya -

Kantor Kedutaan Besar Inggris untuk Indonesia yang berkedudukan di Jakarta mengibarkan bendera pelangi atau bendera lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT). Hal itu menuai tanggapan dari organisasi hingga politisi di Jawa Timur.

Seperti PWNU Jatim yang mengecam keras pemasangan bendera LGBT tersebut. Wakil Ketua PWNU Jatim Abdussalam Shohib menegaskan, pengibaran bendera LGBT sama saja tidak menghormati Indonesia.

"Tentu kami, PWNU Jatim menyayangkan seharusnya mereka menghormati sikap Indonesia terkait LGBT. Indonesia sebagai negara mayoritas muslim kemudian punya adat ketimuran, selama ini tegas LGBT adalah ilegal," tegas pria yang akrab disapa Gus Salam tersebut kepada detikJatim, Sabtu (21/5/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengasuh Ponpes Mambaul Maarif Denanyar Jombang ini mengatakan, pengibaran bendera LGBT di Kedubes Inggris berpotensi menimbulkan gejolak di Indonesia.

"Tentu (ada potensi gejolak), karena kurang menghormati budaya Indonesia, keyakinan Indonesia. Mestinya mereka tahu LGBT di Indonesia sensitif, mayoritas masyarakat Indonesia belum bisa menerima dengan LGBT," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Gus Salam meminta Kedubes Inggris segera mencopot bendera LGBT dan meminta maaf ke seluruh rakyat Indonesia.

"Sebaiknya segera mencopot, hormatilah apa yang menjadi keyakinan kami dengan tidak mengusik ketentraman masyarakat yang mana isu ini sensitif di tengah masyarakat. Kalau ini dicopot, mereka harus perlu minta maaf lebih baik," ungkapnya.

Sementara itu, Ketua DPD Gerindra Jatim Anwar Sadad juga menyayangkan pemasangan bendera LGBT tersebut. Menurut dia, Inggris seharusnya bisa menjaga hubungan baik dengan Indonesia.

"Tidak sepantasnya Kedubes Inggris mengibarkan bendera LGBT di kantornya di Jakarta. Persahabatan Inggris-Indonesia harusnya tidak dalam pengertian secara fisik, tapi juga dalam bentuk penghormatan terhadap prinsip dan keyakinan masing-masing," kata Sadad melalui keterangan yang diterima detikjatim, Sabtu (21/5/2022).

Menurut Wakil Ketua DPRD Jatim ini, Inggris yang memiliki tokoh intelektual harusnya bisa membaca terkait isu LGBT di Indonesia yang mendapat banyak perlawanan. Ia mendesak Kedubes Inggris segera mencopot bendera LGBT tersebut.

"Negara semaju Inggris dengan tradisi intelektual dan akademis yang sudah kokoh sejak ratusan tahun tidak mungkin abai atau tidak paham tentang isu yang sedemikian sensitif," katanya.

Sadad juga merespons pernyataan Gus Yahya kepada awak media yang menyatakan bahwa pengibaran bendera LGBT di kantor Kedubes Inggris bukan urusan PBNU.

"Dengan segala respek saya kepada Gus Ketum, sikap masa bodoh terhadap LGBT tidak sesuai dengan salah satu alasan berdirinya NU, yaitu amar makruf nahi mungkar. Sebagai sesama Nahdliyin, tentu Gus Ketum sangat paham bahwa LGBT bertentangan salah satu dari lima prinsip utama 'maqashid al-syari'ah', yaitu 'hifdz al-nasl' atau menjaga hak berketurunan. Menurut saya ini adalah masalah prinsip yang tidak bisa dinegosiasikan," kata Sadad kepada detikJatim, Sabtu (21/5/2022).

Sebelumnya, bendera LGBT berkibar di Kedubes Inggris untuk Indonesia. Namun, bendera LGBT itu terpantau sudah tidak ada di Kedubes Inggris pada Sabtu siang. Bendera pelangi LGBT sudah diganti dengan bendera negara Ukraina berwarna kuning. Sementara bendera Inggris tetap berkibar.




(hse/fat)


Hide Ads