PO Ardiansyah Janji Temui Keluarga Korban Kecelakaan Mojokerto, Tapi...

PO Ardiansyah Janji Temui Keluarga Korban Kecelakaan Mojokerto, Tapi...

Jemmi Purwodianto - detikJatim
Sabtu, 21 Mei 2022 21:40 WIB
Bus Ardiansyah menabrak tiang VMS di Tol Surabaya-Mojokerto (Sumo), KM 712.400A. Kecelakaan tersebut menewaskan 14 orang.
Bus PO Ardiansyah yang mengalami kecelakaan maut di Tol Mojokerto (Foto: Deny Prastyo Utomo/detikJatim)
Gresik -

Perusahaan Otobus (PO) Ardiansyah berjanji akan temui keluarga korban kecelakaan maut di Tol Mojokerto. Hingga hari ini ada sebanyak 16 korban meninggal akibat kecelakaan bus menabrak tiang VMS di Tol Mojokerto. Semua korban meninggal telah dimakamkan.

Kepada detikJatim, pria yang mengaku bagian dari manajemen PO Ardiansyah namun enggan disebut namanya mengatakan, pihaknya masih menunggu waktu yang tepat untuk menemui para korban. Sebab, saat ini pihaknya masih terkendala banyaknya urusan berkas-berkas untuk keperluan santunan Jasa Raharja bagi korban hingga memenuhi panggilan pemeriksaan dari pihak kepolisian.

Manajemen PO Ardiansyah berjani tetap akan bertanggung jawab kepada keluarga korban.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bukan kami tidak mau mendatangi rumah keluarga korban. Tapi kami masih harus ngurus berkas yang diminta Jasa Raharja. Belum lagi keluar masuk rumah sakit dan kantor polisi mas. Kalau sudah beres semua kami akan datangi keluarga korban, terutama korban yang meninggal," ujarnya ketika ditemui di Kantor PO Ardiansyah di Menganti, Gresik.

Total ada 32 penumpang Bus Ardiansyah saat kecelakaan maut terjadi di KM 712 Tol Mojokerto. Sebanyak 16 penumpang di antaranya meninggal akibat kecelakaan Bus Ardiansyah di Mojokerto. Semua korban meninggal itu telah dimakamkan.

ADVERTISEMENT

Keluarga korban kecelakaan meninggal mengaku tak satu pun petakziah yang datang ke rumah duka yang menyatakan dirinya merupakan perwakilan dari PO Ardiansyah. Salah satunya adalah Romadon, kakak kandung Nazwa Dwi Yuniarti sekaligus putra dari Maftukah dua korban meninggal warga Benowo Krajan II.

Maftukah Ibu Romadon meninggal pada saat kejadian, sedangkan Nazwa adiknya meninggal pada Kamis (19/5/2022). Romadon mengatakan, di tengah kesedihan itu, ia menyayangkan sama sekali tidak ada tanggung jawab dari PO Bus Ardiansyah. Tak ada satu pun perwakilan PO Ardiansyah yang datang ke rumahnya.

Bahkan, menurut Romadon, perusahaan bus itu juga tidak datang ke rumah korban kecelakaan lainnya yang rata-rata merupakan warga RT 1 Benowo Krajan, Kecamatan Pakal, Surabaya.

Bus Ardiansyah bernopol S 7322 UW yang dikemudikan kernet bus, Ade Firmansyah (29) warga Sememi, Kelurahan Benowo, Pakal, Surabaya sebelum kecelakaan maut terjadi pada Senin pagi lalu melaju dari barat ke timur atau dari arah Caruban, Madiun ke Surabaya.

Sampai di KM 712.400A Tol Sumo pukul 06.15 WIB, bus yang sedang mengantarkan rombongan warga Benowo pulang dari berwisata ke Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah itu mendadak oleng ke kiri. Berdasarkan hasil penyelidikan dari pihak kepolisian saat itu Ade tertidur lelap.

Akibatnya, bus berpenumpang 32 orang itu menabrak besi pembatas jalan tol lalu menabrak fondasi tiang VMS. Kerasnya benturan itu membuat bagian depan sisi kiri bus itu hancur. Bus itu terguling ke kanan di lajur kiri jalan tol. Sedangkan karena saking kerasnya tumbukan, tiang VMS itu ambruk beserta fondasinya.

Kecelakaan tunggal itu mengakibatkan sebanyak 16 penumpang tewas hingga hari ini. Tidak hanya itu, ada 16 penumpang lain yang terluka akibat kecelakaan tersebut.

Ade kernet yang nekat menyopiri bus itu sempat terluka ringan. Sedangkan sopir utama bus Ahmad Ari Ardiyanto (31), warga Desa Boteng, Menganti, Gresik selamat karena tidur di bagasi bus saat kecelakaan terjadi.




(dpe/dte)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads