Bantah Tak Tanggung Jawab ke Korban Kecelakaan, Ini Pembelaan PO Ardiansyah

Bantah Tak Tanggung Jawab ke Korban Kecelakaan, Ini Pembelaan PO Ardiansyah

Jemmi Purwodianto - detikJatim
Sabtu, 21 Mei 2022 18:23 WIB
Suasana di Garasi PO Ardiansyah di Menganti, Gresik.
Suasana garasi PO Ardiansyah. (Foto: Jemmi P/detikJatim)
Gresik -

Banyak yang mempertanyakan tanggung jawab Perusahaan Otobus (PO) Ardiansyah atas peristiwa kecelakaan di Mojokerto yang menewaskan 16 orang penumpang. Tak sedikit yang menuding perusahaan itu tidak bertanggung jawab.

Merespons hal itu, perwakilan manajemen PO Ardiansyah membantahnya. Menurut pria yang mengaku bagian dari manajemen tapi enggan menyebutkan namanya, perusahaan itu sudah bertanggung jawab dengan melakukan sejumlah hal.

Pria itu menjelaskan, perusahaan yang berkantor di Desa Beton, RW 6, Gading Watu, Menganti, Gresik itu telah bertanggung jawab dengan mengurus semua biaya rumah sakit dan berkas-berkas yang dibutuhkan untuk mencairkan santunan dari Jasa Raharja untuk korban.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, jika tidak ada kerja sama antara pihak PO Ardiansyah dengan pihak kepolisian, santunan Jasa Raharja akan memakan waktu lebih lama hingga sampai di tangan keluarga korban.

"Kalau kami enggak bertanggung jawab, jenazahnya pasti belum boleh pulang, Mas. Terus kalau kami enggak ngurusi, bagaimana uang dari Jasa Raharja bisa turun? Kami sudah tanggung jawab. Kami juga sudah berkerja sama dengan pihak terkait agar korban yang terluka mendapat perawatan hingga sembuh," katanya ditemui detikJatim, Sabtu (21/5/2022).

ADVERTISEMENT

Mengenai banyaknya pihak yang beranggapan PO Ardiansyah tidak bertanggung jawab, pria itu memaklumi tuduhan itu karena banyak yang menjadi korban dalam insiden kecelakaan maut itu.

Ia juga menyebutkan bahwa orang-orang yang menuduh PO Ardiansyah tidak bertanggung jawab itu karena tidak tahu bagaimana rumit dan sulitnya mengurus perkara kecelakaan yang melibatkan banyak korban meninggal.

"Kalau kami memaklumi saja, mas, karena korban yang meninggal banyak. Yang satu bilang gini, yang satu bilang gitu, kami maklumi. Mereka juga belum pernah ngurus begini mas. Kalau sudah beres semua, kami akan datangi mereka (korban)," ujarnya.

Bus Ardiansyah bernomor polisi S 7322 UW yang dikemudikan kernet bus, Ade Firmansyah (29) warga Sememi, Kelurahan Benowo, Pakal, Surabaya saat kecelakaan terjadi Senin pagi lalu sedang melaju dari barat ke timur atau dari arah Caruban, Madiun ke Surabaya.

Sampai di KM 712.400A Tol Sumo pukul 06.15 WIB, bus yang sedang mengantarkan rombongan warga Benowo pulang dari berwisata ke Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah itu mendadak oleng ke kiri. Berdasarkan hasil penyelidikan dari pihak kepolisian dan KNKT saat itu Ade tertidur lelap.

Akibatnya, bus berpenumpang 32 orang itu menabrak besi pembatas jalan tol lalu menabrak fondasi tiang VMS. Kerasnya benturan itu membuat bagian depan sisi kiri bus itu hancur. Bus itu terguling ke kanan di lajur kiri jalan tol. Sedangkan karena saking kerasnya tumbukan, tiang VMS itu ambruk beserta fondasinya.

Kecelakaan tunggal itu mengakibatkan sebanyak 16 penumpang tewas hingga hari ini. Tidak hanya itu, ada 16 penumpang lain yang terluka akibat kecelakaan tersebut. Ade kernet yang nekat menyopiri bus itu sempat terluka ringan. Sedangkan sopir utama bus Ahmad Ari Ardiyanto (31), warga Desa Boteng, Menganti, Gresik selamat karena tidur di bagasi bus saat kecelakaan terjadi.




(dpe/dte)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads