Ketegaran Romadon, Adik Susul Ibu Meninggal akibat Kecelakaan Tol Mojokerto

Ketegaran Romadon, Adik Susul Ibu Meninggal akibat Kecelakaan Tol Mojokerto

Faiq Azmi - detikJatim
Kamis, 19 Mei 2022 16:20 WIB
Korban kecelakaan tol mojokerto
Romadon, kakak Nazwa, korban kecelakaan tol Mojokerto (Foto: Faiq Azmi/detikJatim)
Surabaya -

Nazwa Dwi Yuniarti menambah daftar korban meninggal kecelakaan maut bus Ardiansyah di Tol Surabaya- Mojokerto (Sumo). Siswa kelas 7 itu mengembuskan napas terakhir di RS Gatoel Mojokerto, Kamis (19/5/2022). Kepergian Nazwa untuk selama-lamanya menambah beban kesedihan keluarga, setelah sang ibunda, Maftukah lebih dulu meninggal saat kecelakaan itu.

Romadon adalah salah satu yang terpukul hebat. Romadon adalah kakak Nazwa. Berat baginya kehilangan 2 orang tercinta dalam waktu berdekatan.

Ditemui detikJatim di rumah duka, di Benowo Krajan 2, Surabaya, Romadon menceritakan kondisi Nazwa setelah kecelakaan itu. Sejak dievakuasi ke rumah sakit, kondisi Nazwa sudah kritis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sudah empat hari, dari awal sudah kritis, baru diantar ke ruang ICU Senin sore," cerita Romadon.

Romadon menambahkan, selama 4 hari dirawat di rumah sakit, adiknya sama sekali tidak sadarkan diri.

ADVERTISEMENT

"Sudah tidak bisa komunikasi dari awal, sore masuk ICU, malamnya operasi. Bicara belum bisa," ujarnya.

Setelah menjalani operasi, Romadon sempat diizinkan rumah sakit untuk menjenguk adiknya. Namun, Romadon hanya bisa melihat dari balik kaca. Dia tidak bisa masuk ke dalam ruang perawatan.

"Besoknya baru bisa dilihat. Kalau buka mata belum bisa pas itu, cuma kayak gerak-gerak bisa," katanya.

Kondisi Nazwa sebenarnya sempat membaik setelah operasi. Dokter juga sudah melepaskan alat bantu pernapasan. Romadon sendiri intens berkomunikasi dengan sang bapak, Khoirul.

"Karena bapak kan ngurusi tamu di rumah, ngurusi pemakaman ibu juga. Saya komunikasi, bahwa adik kondisinya membaik. Saya juga berpikir adik saya akan sembuh dan bisa pulang ke rumah lagi," katanya.

"Tapi, tiba-tiba subuh tadi saya dipanggil perawat bahwa adik saya kritis. Saya sudah ngerasa gak enak, tiba-tiba detak jantungnya hilang, sempat dipompa tapi enggak terselamatkan. Mungkin badannya gak kuat ngerasakan sakitnya," Romadon melanjutkan.

Kehilangan 2 orang anggota keluarga bukan lah suatu hal yang mudah untuk dihadapi. Romadon berupaya tegar, meski masih belum bisa melupakan ibu dan adiknya. Dia bahkan belum sempat bertemu ibu dan adiknya.

"Pas keduanya berangkat saya masih kerja, enggak sempat pamit ke saya juga," tukasnya.

Seperti diberitakan, Bus bernopol S 7322 UW yang dikemudikan kernet merangkap sopir cadangan, Ade Firmansyah (29),menabrak tiang VMS di KM 712.400A Tol Sumo, Senin (16/5/2022). Bus mengangkut rombongan warga Benowo yang sedang dalam perjalanan pulang setelah berwisata ke Dieng, Jawa Tengah.




(dte/dte)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads