Satu dari 13 korban keracunan massal di Dusun Garu, Desa Podoroto, Kesamben, Jombang telah diizinkan pulang dari puskesmas karena sudah sembuh. Sore ini, pihak puskesmas dan rumah sakit juga akan memulangkan 3 korban lainnya.
Kepala Puskesmas Kesamben drg Lili Toha mengatakan korban keracunan massal di Dusun Garu tinggal 8 orang yang masih opname. Karena 1 korban telah diizinkan pulang pagi tadi setelah dinyatakan sembuh.
"Sore ini ada 2 pasien lagi yang akan dipulangkan karena sudah pulih. Sehingga tinggal 6 orang," kata Lili kepada wartawan, Minggu (15/5/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejak datang ke Puskesmas Kesamben pada Jumat (13/5) malam, kata Lili, para korban keracunan massal di Dusun Garu dalam keadaan sadar. Hanya saja, kondisi mereka lemas karena mengalami dehidrasi akibat muntah dan diare.
Saat ini, 6 korban yang belum diizinkan pulang juga mulai pulih. Mereka tidak lagi muntah maupun lemas dan dehidrasi. Keluhan yang mereka alami tinggal pusing dan diare dengan intensitas yang sudah jauh berkurang.
"Memang kondisinya belum memungkinkan untuk pulang daripada nanti timbul gejala lagi di rumah. Perkiraan besok bisa pulang semua," jelasnya.
Kondisi 3 korban yang dirawat di RSI Sakinah Mojokerto dan 1 korban di RSUD RA Basoeni Mojokerto juga membaik. Kapolsek Kesamben, AKP Achmad menuturkan, 1 korban di RSI Sakinah akan dipulangkan hari ini. Sedangkan 3 korban lainnya belum diizinkan pulang.
"Satu korban di Sakinah sebenarnya sudah bisa pulang, tapi pihak rumah sakit masih koordinasi masalah BPJS," tandasnya.
Dinkes Jombang sebelumnya merilis korban keracunan massal di Dusun Garu 49 orang. Terdiri dari 35 korban menjalani rawat jalan, 9 opname di Puskesmas Kesamben, 3 di RSI Sakinah Mojokerto, serta 1 korban di RSUD RA Basoeni Mojokerto.
Puluhan korban mengalami mual, muntah dan diare setelah menyantap nasi kotak dari rumah Eka Puji Astutik (47), warga Dusun Garu pada Rabu (11/5) malam. Saat itu, Eka menjadi tuan rumah tahlil dan yasinan rutin dengan peserta emak-emak warga setempat. Gejala keracunan itu mulai mereka rasakan sejak Kamis (12/5) pagi sampai siang.
(iwd/iwd)