Wagub Emil Pastikan Sembelihan Daging Sapi di Jatim Sehat-Bebas PMK

Wagub Emil Pastikan Sembelihan Daging Sapi di Jatim Sehat-Bebas PMK

Charolin Pebrianti - detikJatim
Kamis, 12 Mei 2022 19:55 WIB
Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak
Wagub Jatim Emil Dardak (Foto: Charolin Pebrianti/detikJatim)
Ponorogo -

Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak memastikan daging sapi di Jatim sehat dan bebas dari penyakit mulut dan kuku (PMK) yang merebak. Sebab, penyembelihan sapi mempunyai mekanisme. Untuk itu, ia mengimbau agar masyarakat tidak panik.

"Rumah Potong Hewan (RPH) di Jatim kan punya mekanisme sendiri. Apalagi menjelang Idul Adha, supaya situasi dapat kondusif," terang Emil, Kamis (12/5/2022).

Emil menambahkan sebelum disembelih, RPH selalu laporan ke Dinas terkait. Dari awal apakah sapi sehat dan layak dikonsumsi. Sehingga pihaknya pun yakin, daging sapi di Jatim aman untuk dikonsumsi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya ingin meyakinkan seluruh masyarakat Jatim dan Indonesia, jika di Jatim ini benar-benar menjalankan sebuah sistem yang sudah terbangun dalam menjaga keamanan pangan," tutur Emil.

Menurut Emil, saat ini fokus pemerintah adalah menyembuhkan hewan yang sakit. Data Satgas Pangan Jatim hingga Rabu (11/5/2022), jumlah populasi sapi di Jatim mencapai 1.387.238 ekor. Lalu, sebanyak 3.481 sapi terkena PMK, dari jumlah tersebut 54 sapi mati. Sehingga di Jatim ada total 1.383.619 ekor sapi yang masih sehat.

ADVERTISEMENT

"Jadi, fokusnya saat ini adalah menyembuhkan hewan-hewan yang saat ini sakit bagaimana biar sembuh dan dari banyak hewan itu yang terkena memang proporsinya kecil," papar Emil.

Emil mengakui Jatim merupakan salah satu provinsi yang pertama mendeteksi PMK. Ini karena pemerintah aktif mencari tahu. Bahkan saat ini pemerintah telah bekerjsama dengan Australia untuk menangani PMK di Jatim.

"Konjen Australia karena dari Pemerintah Australia akan membantu obat-obatan lewat Pak Menteri Pertanian, bahkan Bu Gubernur Khofifah juga sudah turun langsung melihat hewan tersebut," tukas Emil.

Dikatakan Emil, untuk mendapatkan vaksin dan obat hewan PMK memang butuh kerjasama dengan internasional. Mulai dari antibiotik, analgesik, vitamin serta obat nafsu makan.

"Untuk vaksin, nanti ada skala prioritas dalam menentukan radius yang menjadi prioritas vaksin, ini akan ditentukan dinas peternakan," terang Emil.

Pihaknya pun juga melakukan pembatasan yang dilakukan oleh Satgas Pangan dari kepolisian untuk memonitor traffic ternak. Tujuannya untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap situasi yang ada.

"Terutama di ujung pintu masuk agar kita cepat mendeteksi dan mengurangi," tandas Emil.

Seperti diketahui Dinas Kominfo Provinsi Jawa Timur mengungkap hasil dari pengujian laboratorium di pusat veteriner Farma (Pusvetma) Surabaya, ada 4 kabupaten di Provinsi Jatim yang telah terkonfirmasi PMK. Keempat kabupaten itu yakni Lamongan, Gresik, Mojokerto dan Sidoarjo.




(abq/iwd)


Hide Ads