Gresik Terjangkit Wabah PMK, Ini Enam Tindakan Pencegahannya

Gresik Terjangkit Wabah PMK, Ini Enam Tindakan Pencegahannya

Tim detikJatim - detikJatim
Rabu, 11 Mei 2022 16:33 WIB
polres gresik
Polisi melakukan pengecekan ke RPH (Foto: Dok. Polres Gresik)
Gresik - Gresik merupakan salah satu wilayah yang terjangkit wabah penyakit mulut dan kuku (PMK). Ada sebanyak 402 ekor sapi potong yang terjangkit di 22 desa di 5 kecamatan di Gresik.

Untuk mencegah meluasnya wabah PMK, sejumlah tindakan dilakukan. Ada enam tindakan yang dilakukan Pemkab Gresik mencegah meluasnya PMK.

Semua tindakan pencegahan tersebut tercantum dalam surat edaran yang dikeluarkan Bupati Gresik tertanggal 9 Mei 2022. Surat edaran tersebut merupakan tindak lanjut dari surat edaran peningkatan kewaspadaan terhadap penyakit mulut dan kuku (PMK) yang dikeluarkan Direktorat Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian.

Pertama adalah pembatasan lalu lintas ternak (masuk dan keluar) dari dan menuju ke Gresik. Kedua, penutupan sementara pasar hewan terhitung sejak diterbitkan surat ini sampai ada pemberitahuan lebih lanjut.

Ketiga adalah menghentikan operasional tempat pemotongan hewan (TPH) milik perorangan dan mengalihkan pemotongan ke rumah potong hewan (RPH). Keempat adalah pelaksanaan pemusnahan terbatas (focal culling) pada ternak terinfeksi sesuai rekomendasi petugas yang berwenang dan ketersediaan anggaran.

Lima, melakukan tindakan pencegahan dengan melakukan penyemprotan disinfektan di sekitar kandang dan pasar hewan. Dan keenam adalah seleksi ketat penyembelihan/pemotongan ternak ruminansia di rumah potong hewan.

Selain itu, polisi juga melakukan penyekatan truk bermuatan hewan yang masuk ke Gresik serta juga melakukan pengecekan ke TPH dan RPH.

Kepala Dinas Pertanian Gresik Eko Anindito Putro mengatakan salah satu cara pencegahan yakni penutupan pasar hewan akan dievaluasi selama 3-4 minggu ke depan. Karena masa inkubasi PMK selama itu. Selama itu pula lah dilakukan upaya penyembuhan terhadap ternak yang terjangkit PMK.

"Kita evaluasi, kita perkirakan 3-4 minggu ke depan, karena inkubasinya. Pengobatan 3-4 minggu, kita upayakan 3 hari sekali vitamin dan obat obatan, 3 minggu diisolasi," ujar Eko kepada detikJatim, Rabu (11/5/2022).

Untuk pencegahan masuknya sapi di batas kota, Eko mengaku telah berkoordinasi dengan polisi, TNI, Satpol PP, dan pihak kecamatan.

Eko menambahkan telah ada progres kesembuhan terhadap sekitar 20 ekor sapi yang telah menjalani pengobatan. Eko optimis progres kesembuhan akan lebih baik ke depannya bila pengobatan dilakukan secara teratur.

"Ini sebenarnya kan tidak mematikan tapi penularannya sangat cepat, lewat airborne, lewat udara," kata Eko.

Eko menyebut awalnya ada 20 sapi yang diketahui terjangkit PMK. Pada tanggal 5 Mei, jumlah itu meningkat menjadi 402. Dan saat ini telah ada sekitar 1.200 sapi yang telah terjangkit PMK.

"1.200 terjangkit, 16 mati dengan indikasi PMK, dipotong paksa ada 40 an," tandas Eko.


(iwd/iwd)


Hide Ads