Pulau Mandangin Sampang dikepung sampah. Mulai dari sampah warga sekitar hingga sampah kiriman.
Tak hanya di dermaga, tumpukan sampah ada di sepanjang pesisir Pulau Mandangin. Juga di sejumlah lahan kosong di permukiman warga.
"Selain masih memiliki kebiasaan membuang sampah ke pesisir pantai, banyak warga yang menjadikan kubangan dan lahan kosong sebagai tempat pembuangan sampah mereka. Makanya kalau pas angin datang, sampahnya berserakan. Bahkan baunya ke mana-mana," kata seorang warga, Parmadi, Rabu (11/5/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Juga ada sampah kiriman yang disebabkan masyarakat di luar Pulau Mandangin, yang memiliki kebiasaan membuang sampah ke laut. Sampah tersebut akan terdampar di pesisir Pulau Mandangin.
"Tempat yang biasa menjadi lokasi damparan sampah itu selain di dermaga, sisi barat hamparan pasir putih dan sisi timur. Kalau musim angin atau arus dari barat Pulau Mandangin, sisi baratlah yang dipenuhi tumpukan sampah. Tapi kalau dari timur, ya sisi timur dipenuhi sampahnya," imbuh Parmadi.
Warga berharap pemerintah desa hingga kabupaten segera turun tangan untuk mengatasi persoalan sampah di Pulau Mandangin. "Saya berharap pulau ini bisa segera membuat satu tempat khusus pengelolaan sampah, dan tempat pembuangan sampah akhir. Sehingga sampah tidak liar ke mana-mana menimbulkan bau kurang sedap," terangnya.
Camat Sampang, Yudhi Adidarta Karma mengakui adanya persoalan sampah di Pulau Mandangin. Menurutnya, persoalan tersebut sudah berlangsung lama dan sulit untuk dipecahkan tanpa dukungan masyarakat.
"Pulau Mandangin itu penduduknya padat. Sementara lahan di sana terbatas. Sehingga pemerintah sulit untuk mendirikan tempat pembuangan akhirnya," kata Yudhi.
"Kami sudah lama berkoordinasi dengan kepala desa dan dinas lingkungan hidup untuk mengatasi persoalan sampah tersebut, untuk membuatkan tempat pengolahan sampah. Namun memang belum terealisasi," pungkasnya.
(sun/sun)