Mendapatkan Lailatul Qadar merupakan dambaan kaum muslim pada setiap akhir Ramadan. Tak terkecuali bagi jemaah masjid Namira, Lamongan. Ribuan orang tampak khusyuk beritikaf di masjid tersebut pada malam 29 atau malam ganjil terakhir Ramadan.
Tak hanya orang dewasa, anak-anak hingga balita terlihat di masjid yang berada di Desa Joto Sanur, Kecamatan Tikung ini. Kondisi masjid yang luas, nyaman, dan memiliki fasilitas lengkap membuat jemaah nyaman dan khusyuk beribadah.
Jamaah yang berburu Lailatul Qadar di masjid ini tak hanya dari Lamongan, namun juga berasal dari kabupaten lain seperti Gresik dan Jombang. Awaludin, salah seorang peserta itikaf mengaku datang ke masjid Namira untuk menunaikan salat malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Salat malamnya mulai jam 1 dan selesai jam 3 dini hari. Bacaan imam panjang, tapi suaranya merdu dan iramanya enak, jadi enggak capek meski salatnya lama," kata dia kepada detikJatim, Minggu dini hari (1/5/2022).
Selama Ramadan, ada 4 imam yang memimpin salat. Salah satunya adalah Syaikh DR. Murad Yahya Ali asal Yaman, yang dikenal memiliki suara dan cengkok khas.
Selain salat malam, banyak juga jemaah yang menginap di masjid ini. Sejak 10 hari terakhir Ramadan, memang sudah banyak orang yang tidur di masjid. Takmir Masjid Namira sudah menyiapkan tempat khusus bagi jemaah laki-laki maupun perempuan yang menginap.
Menurut H Tarjo, salah seorang takmir Masjid Namira, rata-rata jamaah yang mengikuti salat malam pada 10 hari terakhir Ramadan berkisar antara 1.500 hingga 2.000 orang.
"Malam (29) ini estimasi jemaah salat malam sampai 2.500 orang," kata H Tarjo.
Setelah salat malam berjemaah, para pemburu Lailatul Qadar juga langsung salat Subuh. Takmir Masjid Namira juga menyediakan makan sahur bagi para jemaah.
(dte/dte)