Ada beragam kisah dari orang-orang yang hendak menghapus tato di tubuhnya. Jangan dikira hanya preman atau mantan narapidana atau residivis saja, bahkan ada pula Mantan Kepala KUA menghapus tato.
Adalah Komunitas Go Hijrah yang melayani penghapusan tato dengan mesin laser removal neatcell secara gratis di Surabaya. Syaratnya cuma hafal 40 ayat Surah Ar-Rahmaan.
Ketua Komunitas Go Hijrah Muhammad Iqbal Firdaus menyatakan ada beragam konsumen atau pasien dengan beragam latar belakang pendidikan, keluarga, dan status sosial yang datang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mulai dari pengguna narkotika, mantan preman, hingga residivis. Ada juga yang masih SMP, sudah lansia, bahkan ada yang pernah menjadi seorang Kepala Kantor Urusan Agama.
Iqbal menyatakan, itu menjadi kesan tersendiri baginya. Tapi ia tidak bisa menyebut detail identitas, alasan, hingga latar belakang pasiennya karena alasan privasi.
"Mohon maaf, untuk itu (identitas dan alasan detil hapus tato) tidak bisa saya sebut. Kami membantu siapa pun agar hijrah yang dijalaninya menjadi lebih baik," katanya saat dikonfirmasi, Kamis (28/4/2022).
Menurutnya, sebagian besar konsumennya merasa, memiliki tato membuat mereka lebih percaya diri. Bahkan, menjadi merasa paling keren di antara lainnya. Bahkan, ada yang sengaja mencatat kisah hidupnya baik berupa gambar maupun tulisan dalam tato di tubuhnya.
Iqbal mencontohkan, ada seorang anak yang masih duduk di bangku kelas 3 SMP yang diminta menghapus tato oleh orang tuanya. Ada juga lansia yang tidak ingin meninggal dalam keadaan masih ada tato di tubuhnya.
"Anak sekolah itu beberapa tahun lalu, jauh sebelum pandemi. Sebenarnya, anaknya tidak mau tapi orang tuanya memaksa. Lalu ada lansia 72 tahun, alasannya karena tidak mau pas meninggal masyarakat dan keluarganya tahu kalau dia punya tato," ujarnya.
Iqbal yang mantan wartawan media massa di Surabaya pada 2010-an itu mengatakan, pasiennya berasal dari sejumlah daerah di Jatim. Ada juga yang berasal dari luar Jatim.
Dia mengatakan, ada salah satu pasiennya yang merupakan Mantan Kepala salah satu Kantor Urusan Agama (KUA) di Kabupaten Bangkalan, Madura.
"Waktu itu, Mantan Kepala KUA itu ingin supaya saya segera menghapus tato di tubuhnya dengan alasan tertentu. Saya tak bisa mempublikasikan," ujarnya.
Iqbal pun mempersilakan siapa pun dan kapan pun masyarakat yang hendak menghapus tato datang ke kantornya di Jalan Raya Diponegoro nomor 39, Surabaya.
Namun, ada beberapa hal yang perlu dipahami. Selain sudah memenuhi syarat telah menghafal 40 ayat pertama Surah Ar-Rahman pendaftar juga harus menunggu giliran.
Para pasien harus menunggu antrean kloter pasca 1 bulan mendaftar. Karena hanya ada 8 eksekutor hapus tato yang sudah disupervisi dokter spesialis kulit dan organisasi Gerak Bareng Community yang mampu meladeni 3 orang.
Selain itu, eksekutor dan pasien harus 1 gender. Misal, pria menghapus tato pria, dan wanita menghapus tato wanita.
"Khusus wanita (yang akan hapus tato) hari Minggu saja (dilayani). Untuk pria hari Senin sampai Kamis," kata dia.
Prosesnya pun tidak instan. Penggagas Go Hijrah yang berdiri sejak Oktober 2016 itu menyatakan, penghapusan tato harus mengikuti 7-8 kali treatment. Proses tersebut bisa semakin panjang atau lama bergantung tingkat ketebalan tato. Begitu juga dengan jenis tinta yang digunakan.
"Karena sulit (hilang). Sebab, semakin bagus tintanya, impor misalnya, cukup lama (proses menghapusnya)," jelasnya.
Usai hapus tato rampung, Iqbal pun mempersilakan pasien untuk memperdalam ilmu agama Islam. Komunitasnya pun memberikan program pembinaan bagi pasien yang berasal dari Surabaya Raya (Surabaya, Gresik, Sidoarjo).
(dpe/fat)