Pemkot Mojokerto Salurkan Bansos ke 356 Anak Yatim Non Panti

Pemkot Mojokerto Salurkan Bansos ke 356 Anak Yatim Non Panti

Inkana Putri - detikJatim
Sabtu, 23 Apr 2022 13:22 WIB
Pemkot Mojokerto
Foto: Pemkot Mojokerto
Jakarta - Pemerintah Kota Mojokerto menyalurkan bantuan sosial ke 356 anak yatim non panti, Kamis (21/4). Bantuan yang berupa uang tunai sebesar Rp 1 juta per anak ini dianggarkan dari APBD Kota Mojokerto Tahun Anggaran 2022.

Dilakukan di Rumah Rakyat, penyaluran bansos dibagi menjadi tiga gelombang untuk menghindari kerumunan. Gelombang 1 dilakukan untuk Kecamatan Magersari pada pukul 07.30-09.00 WIB, gelombang 2 untuk Kecamatan Prajuritkulon pada pukul 09.30-11.00 WIB. Sementara, gelombang 3 untuk Kecamatan Kranggan pada pukul 11.30-13.00 WIB.

Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Kota Mojokerto Choirul Anwar menjelaskan penyaluran bansos ini selesai dalam waktu 1 hari.

"Hari ini kita salurkan semuanya, 356 anak yatim non panti se-Kota Mojokerto dari keluarga kurang mampu. Masing-masing mereka menerima 1 juta rupiah untuk menunjang kebutuhan pendidikan," ungkap Anwar dalam keterangan tertulis, Sabtu (23/4/2022).

Anwar berharap bantuan ini dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin sesuai peruntukanya. "Mohon dimanfaatkan dengan maksimal dan dipakai sesuai peruntukanya untuk mendukung kebutuhan pendidikan, jangan dipakai yang lain," pesan Anwar.

Di sisi lain, orang tua Bintang Gauvar Alfiansyah, salah satu yatim penerima bantuan, Ani Ruhodah menyampaikan terima kasih kepada Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari atas bantuan uang tunai yang diberikan. Ia menyebut bantuan tersebut membantu dirinya untuk memenuhi kebutuhan, mengingat dirinya hanya berprofesi sebagai buruh serabutan.

"Terimakasih banyak untuk Ibu Wali Kota sudah memperhatikan kami warga kecil, ini sangat berguna untuk memenuhi kebutuhan Bintang," ungkapnya.

Wanita paruh baya tersebut menceritakan sejak ditinggal suaminya di tahun 2017, keluarga sudah tidak memiliki tulang punggung untuk mencukupi kebutuhan rumah tangga maupun kebutuhan pendidikan Bintang yang masih duduk di kelas 2 di SDN Surodinawan.

"Saya ini cuma buruh serabutan mas, semua saya kerjakan semenjak ditinggal ayahnya, yang penting menghasilkan uang," katanya. (fhs/ega)



Hide Ads